REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengulang kesuksesan manajemen penanganan Covid-19 di tahun 2021, BMHS kini telah mengimpelentasikan strategi dalam menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19 nasional.
PT Bundamedik Tbk atau lebih dikenal dengan BMHS (Bundamedik Healthcare System), melalui seluruh unit usahanya kembali menujukkan kesigapan dan kemampuan berskala besarnya untuk pemeriksaan maupun perawatan Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
Lonjakan jumlah pemeriksaan maupun perawatan Covid-19 sudah mulai terasa di awal tahun 2022, terbukti dengan DGNS yang melayani hingga 1.000 tes Covid-19 dalam sehari.
Berbagai jenis pemeriksaan Covid-19 terbaru telah tersedia di Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) sebagai bagian dari BMHS, antara lain swab Antigen, PCR, TCM hingga PCR-SGTF yang merupakan deteksi awal untuk varian Omicron.
Permintaan layanan homecare atau perawatan pasien di rumah juga melonjak tajam karena berbagai kemudahan yang ditawarkan kepada pasien untuk konsultasi dan pengobatan secara daring melalui telemedicine.
BMHS berhasil mengoptimalkan layanan rawat inap dan rawat jalan khusus Covid-19. Sejak Januari 2022, angka keterisian tempat tidur atau BOR Rumah Sakit Bunda Group meningkat sangat signifikan dalam waktu singkat hingga mencapai 70 persen, dengan keterisian tempat tidur untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang naik tajam dari 52 persen menjadi 85 persen di awal Februari ini, atau mayoritas tempat tidur khusus pasien Covid-19 telah terisi.
BMHS mendedikasikan fasilitas gedung Blok B RSU Bunda Jakarta serta fasilitas rawat inap Pinere RSU Bunda Margonda dan Bunda Padang khusus untuk rawat inap Covid-19, guna memastikan pemisahan area rawan paparan Covid-19 menjadi Zona Merah (Red Zone) dan area minimal paparan Covid-19 menjadi Zona Hijau (Green Zone).
Dengan pemisahan dan pengkhususan tersebut, diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasien serta pengunjung lainnya. BMHS berkomitmen untuk memastikan layanan Covid-19 sesuai dengan standar protokol pemerintah serta didukung oleh tenaga medis maupun paramedis profesional yang mumpuni.