REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Rapper Amerika Serikat Travis Scott kini menghadapi satu tuntutan hukum raksasa. Pasalnya, panel yudisial Texas mengabulkan mosi untuk menggabungkan 400 gugatan terhadap Scott menjadi satu bundel kasus besar.
Ratusan tuntutan hukum yang mewakili hampir 2.800 orang yang diduga menjadi korban telah dilayangkan kepada Scott. Gugatan diajukan setelah konser mematikan Festival Astroworld yang digelar November 2021.
Para penggugat menuntut ganti rugi miliaran dolar dan menuduh kelalaian dalam perencanaan dan pengelolaan festival musik. Selama pertunjukan itu, terdapat 10 korban jiwa dan ribuan lain diduga mengalami cedera.
Panel Yudisial Texas tentang Litigasi Multidistrik memberikan mosi pada Rabu (26/1/2022) untuk menyatukan ratusan tuntutan hukum tersebut. Nantinya, satu kasus besar akan ditangani oleh hakim tunggal.
Dilaporkan juga bahwa langkah itu disetujui oleh kedua belah pihak. Hakim tunggal memungkinkan langkah efisien dalam prosedur prapersidangan dan mempermudah negosiasi penyelesaian tunggal untuk semua kasus.
Sebelumnya, House Oversight Committee mengumumkan penyelidikan bipartisan atas penyebab kematian 10 penonton Astroworld. Komite mengirimkan surat pemberitahuan penyelidikan kepada CEO Live Nation, Michael Rapino.
Live Nation selaku promotor menyatakan akan bekerja sama dengan penyelidikan. Dalam surat, disebutkan bahwa para penonton konser telah memberikan laporan langsung tentang kekacauan di antara kerumunan.
"Live Nation Entertainment dilaporkan bertanggung jawab untuk perencanaan, penempatan staf, persiapan uang, izin keamanan, vendor, dan komunikasi dengan agensi lokal untuk Astroworld Festival," demikian bunyi surat itu.
Surat juga merujuk pada laporan yang meragukan bahwa perusahaan sudah mengambil langkah memadai untuk menjaga penonton tetap aman. Ada catatan bahwa penegak hukum mulai menanggapi "peristiwa korban massal" pada pukul 21:38, namun konser terus berlanjut sampai 22:10.