Ahad 30 Jan 2022 01:35 WIB

Studi Buktikan Vaksin Covid-19 Pengaruhi Menstruasi

Studi libatkan ribuan perempuan buktikan vaksin Covid-19 mempengaruhi menstruasi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi libatkan ribuan perempuan buktikan vaksin Covid-19 mempengaruhi menstruasi.
Foto: PxHere
Studi libatkan ribuan perempuan buktikan vaksin Covid-19 mempengaruhi menstruasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang melibatkan ribuan perempuan mengonfirmasi bahwa vaksin Covid-19 dapat mempengaruhi menstruasi. Namun tak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 memicu infertilitas.

Studi yang dilakukan di Amerika Serikat ini melibatkan hampir 4.000 perempuan yang menggunakan aplikasi pencatat siklus menstruasi. Dari data yang terhimpun, ditemukan bahwa siklus menstruasi para partisipan rata-rata tertunda setengah hari setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19. Akan tetapi, tak ada kemunduran siklus menstruasi setelah pemberian dosis pertama vaksin.

Baca Juga

Di samping itu, vaksin Covid-19 juga tampak mempengaruhi durasi siklus menstruasi. Sebanyak satu dari 10 perempuan mengalami menstruasi selama lebih dari delapan hari setelah vaksinasi. Akan tetapi, durasi ini kembali normal setelah dua siklus menstruasi.

Penundaan siklus menstruasi tampak lebih lama bila perempuan menerima dua dosis vaksin Covid-19 dalam kurun waktu satu siklus menstruasi. Para perempuan dalam situasi ini bisa mengalami penundaan siklus menstruasi sekitar dua hari.

Studi lain dari Norwegia yang melibatkan sekitar 5.600 partisipan mengungkapkan bahwa perubahan siklus menstruasi bisa terjadi karena berbagai faktor lain di samping vaksinasi. Beberapa di antaranya adalah perubahan pola makan dan stres.

Menurut studi tersebut, hampir 40 persen partisipan setidaknya melaporkan satu perubahan pada menstruasi yang mereka alami. Perubahan ini terjadi bahkan sebelum divaksinasi. Perubahan yang paling umum dilaporkan adalah perdarahan yang lebih hebat dibandingkan normal.

"Gangguan menstruasi umumnya biasa, terlepas dari vaksinasi," jelas peneliti, seperti dilansir Cosmopolitan, Sabtu (29/1/2022).

Akan tetapi, peneliti mendapati adanya peningkatan gangguan menstruasi yang signifikan setelah perempuan mendapatkan vaksin. Gangguan yang tampak mengalami peningkatan signifikan adalah perdarahan lebih hebat dibandingkan biasanya, durasi menstruasi lebih panjang, dan interval yang pendek di antara dua menstruasi.

"Perubahan siklus menstruasi memang terjadi setelah vaksinasi, namun jumlahnya kecil jika dibandingkan dengan variasi alami, dan membaik dengan cepat," ungkap ahli menstruasi Dr Victoria Male dari Imperial College London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement