REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medicines and Healthcare Regulatory Agency (MHRA) di Inggris mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca alias Vaxzevria berkaitan dengan kasus mielitis transversa. Kondisi ini dikenal sebagai inflamasi atau peradangan saraf tulang belakang.
MHRA mengungkapkan bahwa kejadian mielitis transversa terkait vaksin Vaxzervia sangat langka. Akan tetapi, reaksi yang terjadi bisa memicu keluhan seperti nyeri punggung yang terlokalisasi atau memancar, masalah kandung kemih, dan lemah otot. Mielitis transversa juga bisa memicu gejala pencernaan dan perubahan sensasi.
"Dosis Vaxzervia lebih lanjut sebaiknya tidak diberikan kepada mereka yang telah mengalami gejala mielitis transversa setelah pemberian dosis sebelumnya dari vaksin ini," kata MHRA, seperti dilansir laman Express, Jumat (28/1/2022).
Ahli dari Mayo Clinic mengungkapkan bahwa mielitis transversa sering memicu kerusakan pada selubung mielin. Kondisi ini bisa membuat "pesan" yang dikirimkan saraf tulang belakang ke seluruh tubuh jadi terganggu.
"Terapi untuk mielitis transversa meliputi obat dan terapi rehabilitatif," ungkap Mayo Clinic.
Sebagian besar orang yang mengalami mielitis transversa terkait Vaxzevria diperkirakan akan kembali pulih, setidaknya pulih sebagian. Namun, orang yang mengalami serangan berat bisa mengalami disabilitas besar.
Gejala dari mielitis transversa bisa muncul dalam kurun waktu beberapa jam hingga pekan setelah vaksin diberikan. Rasa nyeri akan muncul tiba-tiba di bagian bawah punggung lalu menjalar ke tangan, kaki, dada, atau perut.