REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilek, batuk, demam, sakit kepala, asam lambung naik, atau sembelit membuat orang-orang meminum obat segala bentuk. Baik itu antasida, obat penghilang rasa sakit, atau antibiotik, orang memilih obat dibandingkan perubahan dan perbaikan gaya hidup.
Mereka menganggap obat adalah jalan keluar mudah dan cepat. Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, industri farmasi menyaksikan ledakan besar ketika orang-orang meringankan pengobatan yang dijual bebas untuk menghilangkan gejala Covid-19 yang menyerupai flu. Ini juga terbukti dengan pengungkapan statistik baru-baru ini tentang bagaimana asupan Dolo–Parasetamol 650.
Menurut para ahli, penggunaan obat berlebihan dapat memiliki efek samping serius pada organ tertentu dan kesehatan secara keseluruhan. Dilansir di Times Now News pada Kamis (27/1/2022), berikut lima efek racun teratas dari meminum obat atau pil secara tidak bertanggung jawab:
1. Kerusakan ginjal
Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang menyaring darah dan membuang racun dari tubuh melalui urine. Obat-obatan mengganggu aliran darah ke ginjal yang dapat memicu reaksi alergi. Efek ini paling menonjol ketika seseorang mengonsumsi obat yang dijual bebas. Menurut sebuah penelitian, 20 persen kasus gagal ginjal dikaitkan dengan overdosis obat.
2. Risiko kecanduan
Kecanduan obat tidak terbatas pada penggunaan zat seperti mariyuana secara berlebihan, tetapi juga mengacu pada penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit. Menurut para ahli, kecanduan obat penghilang rasa sakit adalah salah satu bentuk kecanduan obat yang paling rumit untuk diobati.
3. Risiko resistensi antibiotik
Ketika seseorang terlalu bergantung pada antibiotik jenis apa pun, tubuh dapat menjadi resisten terhadap efeknya. Akibatnya, tubuh berhenti merespons pengobatan, memaksa individu untuk beralih ke antibiotik yang lebih kuat yang selanjutnya dapat membahayakan ginjal.
4. Risiko sakit kepala yang lebih parah
Bagi sebagian orang, sakit kepala adalah bentuk ketidaknyamanan terburuk karena rasa sakit ini mengganggu konsentrasi dan fungsi sehari-hari. Untuk mendapatkan bantuan, seseorang dapat mengandalkan kopi, teh, atau mencoba untuk tidur. Namun, terkadang, seseorang mungkin mendapati dirinya meminum obat penghilang rasa sakit setelah sakit kepala menyerang. Seiring waktu, penggunaan obat bebas yang berlebihan ini dapat memperburuk sakit kepala.
5. Peningkatan risiko serangan jantung
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Kopenhagen, Demark, penggunaan Ibuprofen yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian pasien yang selamat dari serangan jantung.