Rabu 26 Jan 2022 07:15 WIB

Laporan Kasus: Satu Dekade Makan Junk Food Melulu, Pemuda di Inggris Jadi Buta

Pemuda di Inggris mengalami kebutaan yang tidak bisa dipulihkan akibat junk food.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak makan junk food. Laporan kasus di jurnal Annals of Internal Medicine mengungkap temuan kebutaan pada seorang pemuda Inggris akibat mengonsumsi junk food.
Foto:

Memeriksa gizi anak tersebut, dokter menemukan bahwa ia kekurangan vitamin B12 dan vitamin D. Selain itu, kepadatan mineral tulangnya berkurang, kadar tembaga dan seleniumnya juga rendah, serta tingkat zinc-nya tinggi.

Saat memeriksa kondisinya, pasien tampak mengalami gangguan penglihatan secara permanen. Laporan tersebut memperingatkan bahwa kerusakan optik terkait nutrisi harus selalu dipertimbangkan oleh dokter, terlebih jika menemukan pasien dengan gejala penglihatan yang tidak dapat dijelaskan.

"Risiko kesehatan jantung yang buruk, obesitas, dan kanker yang terkait dengan konsumsi junk food sudah diketahui dengan baik, tetapi gizi buruk juga dapat merusak sistem saraf secara permanen, terutama penglihatan," menurut laporan itu.

Tidak seperti rasa sakit dan nyeri rutin di tubuh, mata jarang mengingatkan orang akan suatu masalah. Saat terjadi kehilangan penglihatan, boleh jadi sulit dikenali pada awalnya hingga menjadi terlambat ditangani.

Indra penglihatan menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan. Seseorang bisa menjaga kesehatan mata dari pola hidup maupun makan yang tepat.

Hal ini sebenarnya jarang terjadi di negara maju. Kondisi tersebut berpotensi dapat dipulihkan jika diketahui lebih awal.

Akan tetapi, bila tidak diobati, kekurangan nutrisi bisa menyebabkan kebutaan permanen. Dr Denize Atan, penulis utama studi tersebut, berharap temuan ini berdampak pada kualitas hidup, pendidikan, pekerjaan, interaksi sosial, dan juga kesehatan mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement