REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah laporan kasus di jurnal Annals of Internal Medicine mengungkap temuan kebutaan akibat mengonsumsi junk food. Kebutaan tersebut merupakan kondisi yang tidak dapat dipulihkan.
Setelah merawat seorang pasien remaja dengan kondisi memprihatinkan itu, dokter mata di Bristol, Inggris terdorong untuk memperingatkan tentang bahaya "fussy eating". Peneliti dari Bristol Eye Hospital melaporkan bahwa pemudia berusia 14 tahun tersebut pertama kali mengunjungi dokter keluarga dengan keluhan kelelahan.
Meskipun dikenal sebagai yang punya kebiasaan pilih-pilih makanan, remaja itu memiliki indeks massa tubuh (BMI) normal dan tidak mengonsumsi obat-obatan. Pasien juga mengakui bahwa ia sangat sering makan kentang goreng, keripik kentang, roti putih, dan daging olahan sejak lulus sekolah dasar.
Meskipun memiliki BMI normal dan tidak minum obat apa pun, tes menemukan bahwa tubuh remaja itu mengalami kekurangan vitamin dengan tingkat vitamin B12 rendah serta anemia makrositik. Itu adalah suatu kondisi yang membuat sel darah merah lebih besar dari normal.
Laporan medis selanjutnya mengatakan, pasien itu diberi suntikan B12, suplemen, dan saran diet. Hanya saja, dia tidak mengikuti pengobatan yang direkomendasikan.
Setahun kemudian, pemuda itu kembali ke rumah sakit karena mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan. Akan tetapi, dokter tidak dapat menemukan penyebabnya.
"Pada usia 17 tahun, penglihatan pasien menjadi semakin buruk, sampai mengalami kebutaan," kata laporan itu, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (25/1/2022).
Anak laki-laki itu mengakui bahwa dia menghindari makanan dengan tekstur tertentu. Dia telah mengonsumsi makanan cepat saji yang sama selama lebih dari satu dekade.
Baca juga : 5 Gejala Keparahan Ini Perlu Diwaspadai Ketika Anak Kena Covid-19