Senin 17 Jan 2022 21:07 WIB

1 dari 10 Orang Masih Bisa Tularkan Covid-19 Setelah Karantina 10 Hari

Orang-orang ini punya potensi risiko memperluas transmisi Covid-19 usai karantina.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Virus SARS-CoV-2 aktif bisa bertahan sampai 68 hari pada sebagian orang. Orang-orang ini memiliki potensi risiko untuk memperluas transmisi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Virus SARS-CoV-2 aktif bisa bertahan sampai 68 hari pada sebagian orang. Orang-orang ini memiliki potensi risiko untuk memperluas transmisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar satu dari 10 pasien Covid-19 yang telah menjalani karantina selama 10 hari masih memiliki kadar virus yang relevan secara klinis. Artinya, mereka berpotensi bisa menularkan Covid-19 kepada orang lain.

Berdasarkan studi dalam International Journal of Infectious Diseases, virus aktif bahkan bisa bertahan sampai 68 hari pada sebagian orang. Orang-orang ini memiliki potensi risiko untuk memperluas transmisi.

Baca Juga

"Sebagai tambahan, tak ada tanda klinis yang terlihat pada orang-orang ini, yang artinya kita tidak akan bisa memprediksi siapa (yang masih berpotensi menularkan penyakit)," jelas Profesor Lorna Harries dari University of Exeter Medical School yang mengawasi studi, seperti dilansir Times Now News, Senin (17/1/2022).

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti meyakini perlu adanya metode tes baru yang dapat mendeteksi keberadaan virus aktif dan juga risiko penularan seseorang. Metode tes baru ini juga diterapkan dalam studi.

Seperti diketahui, tes PCR konvensional bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan fragmen-fragmen virus dan tidak membedakan apakah suatu virus masih aktif atau sudah tidak aktif. Tes ini juga tidak bisa mengukur apakah seseorang masih bisa menularkan penyakit atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement