REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter mengidentifikasi gejala baru di antara pasien Covid-19, yaitu rambut rontok. Menurut Pusat Medis Universitas Hackensack Amerika Serikat yang merawat banyak pasien Covid-19 di New Jersey, banyak pasien yang mengalami kerontokan rambut berlebihan setelah terinfeksi virus dan pulih dari gejala primer.
Dokter Kulit Alexis Young mengatakan dalam sebuah pernyataan, kerontokan rambut biasanya dimulai beberapa pekan hingga tiga bulan setelah infeksi. Biasanya, kerontokan rambut terjadi selama enam hingga sembilan bulan. Namun, di beberapa kasus lain, itu dapat berlangsung berbeda setiap individu. Yang jelas, kerontokan rambut terutama terjadi pada pasien jarak jauh.
“Saya menghabiskan enam hari di rumah sakit dan dirawat karena virus. Beberapa pekan setelah saya pulang, rambut saya mulai rontok,” kata Eks Pasien Paula Diaz. Momen tersebut sangat menghancurkan dirinya karena ia memiliki rambut yang tebal.
Young menjelaskan kerontokan rambut terjadi karena peradangan yang terlalu aktif di dalam tubuh. “Peradangan dapat menyebabkan perubahan siklus rambut,” kata Young, dikutip Fortune, Ahad (16/1/2022).
Rambut rontok adalah gejala terbaru dalam daftar efek Covid-19 yang tak terduga dan terus bertambah. Awal bulan ini, dokter di Mayo Clinic mencatat pasien dengan varian Omicron menderita keringat malam.
Rumah sakit mencatat 22 persen pasien yang dirawat karena Covid-19 mengalami kerontokan rambut beberapa bulan setelah dipulangkan. Musim panas lalu, 79 persen anggota Institute of Trichologists Inggris mengatakan mereka telah melihat kasus kerontokan rambut setelah Covid-19 di klinik mereka.
Dalam hal ini, inti masalahnya bisa karena stres. “Rambut rontok setelah situasi stres bukanlah hal yang aneh. Orang dapat mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan atau operasi besar dan kami sekarang melihat hasil yang sama setelah infeksi Covid-19 pada beberapa orang,” ujar Young.
Dermatologis di Texas telah melihat gejala pasca Covid-19 yang secara resmi dikenal sebagai telogen effluvium. Dia mengatakan siklus pertumbuhan rambut akan diatur ulang dalam waktu satu setengah tahun.
Sementara itu, pasien yang mengalami kerontokan rambut setelah Covid-19 dapat meningkatkan penyerapan vitamin mereka dan mengelola stres serta diet untuk mencoba mengendalikan kondisi tersebut.