Kamis 13 Jan 2022 06:30 WIB

Hadapi Omicron, Seberapa Efektif Sinovac Sebagai Vaksin Booster?

Vaksin Covid-19 Sinovac tidak dipakai sebagai vaksin booster di Indonesia.

Rep: Santi Sopia, Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Sinovac. Sinovac menyatakan bahwa vaksin penguat (booster) efektif dalam meningkatkan kapasitas antibodi penetral terhadap omicron.
Foto:

Efektivitas terhadap varian omicron

Meskipun Sinovac Biotech optimistis tentang efektivitas vaksinnya terhadap varian omicron, suntikan booster belum terbukti melawan varian tersebut, menurut Bloomberg. Sebuah laboratorium menemukan bahwa tiga dosis vaksin tidak menghasilkan tingkat antibodi penetralisir yang cukup untuk melindungi terhadap varian omicron.

photo
Vaksinasi Booster di Indonesia - (Infografis Republika.co.id)

Peneliti menyarankan agar orang mendapatkan vaksin yang berbeda untuk suntikan booster setelah mereka menerima dua dosis sebelumnya. Menurut laman HealthDigest, data ini memprihatinkan karena vaksin Sinovac merupakan salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia. Lebih dari 2,3 miliar dosis telah dikirim ke seluruh dunia, meskipun sebagian besar penerima berdomisili di China.

Varian omicron diketahui 70 kali lebih mudah menular daripada varian delta sehingga menjadi strain dominan saat ini. Memberikan suntikan booster dari perusahaan yang berbeda kemungkinan akan menjadi kemunduran dalam upaya dunia untuk secara efektif memvaksinasi dunia terhadap Covid-19.

Program vaksin booster Indonesia

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pemberian dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 turut mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dalam dan luar negeri juga menjadi bahan pertimbangan.

"Vaksin Sinovac tidak untuk booster dan hanya untuk vaksin anak," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kepada Republika.co.id, Rabu (12/1/2022).

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, program vaksin booster dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia. Dosis penguat diberikan kepada masyarakat berumur 18 tahun ke atas yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis penuh minimal enam bulan sebelumnya.

Sebanyak 21 juta penduduk menjadi target vaksinasi booster. Lansia dan kelompok rentan sebagai sasaran pertama.

Dosis yang akan diberikan dalam vaksinasi booster ialah setengah dosis. Berikut rekomendasinya:

- Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.

- Untuk vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.

Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, ada dua kategori vaksin booster. Pertama, homolog dan kedua heterolog.

"Bisa di-booster oleh dirinya sendiri (jenis vaksin sama) yang kita katakan homolog," kata Sri Rezeki. Sedangkan heterolog merupakan vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan kedua.

Ada lima jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi booster, yakni Pfizer, AstraZeneca, CoronaVac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Moderna. Lima vaksin ini sudah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement