Menurut Dr Hotez, alih-alih berfokus pada vaksin dengan spesifikasi sekuen tertentu, akan lebih baik bila teknologi mRNA dikembangkan lebih jauh. Dr Hotez mengatakan, pengembangan teknologi mRNA dibutuhkan agar inovasi tersebut menjadi lebih kuat.
"Penurunan efektivitas yang tajam dari (vaksin) Pfizer-BioNTech saat melawan omicron dalam waktu beberapa bulan saja menciptakan tantangan baru," ujar Dr Hotez.
Ahli vaksin Dr Paul Offit juga tak melihat adanya urgensi untuk menghadirkan vaksin baru saat ini. Menurut ahli vaksin dari Children's Hospital of Philadelphia tersebut, vaksin dengan modifikasi baru sepatutnya baru dikembangkan bila ada varian yang terbukti bisa menghindari imunitas dan menyebabkan gejala berat.
"(Vaksin yang ada saat ini) sudah sangat berhasil dalam memberi perlindungan terhadap gejala berat," ungkap Dr Offit.
Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 masih memegang peranan penting dalam menurunkan risiko gejala berat dan kematian akibat beragam varian yang ada saat ini. Menurut studi, pemberian dosis ketiga atau dosis booster vaksin Covid-19 yang sudah ada saat ini dinilai cukup efektif dalam melawan omicron.
Baca juga : Vaksinasi Booster Segera Dimulai, Ini Cara Cek Tiket Vaksinasi