Jumat 07 Jan 2022 17:28 WIB

Inggris Temukan Kasus Flu Burung H5N1 pada Manusia, Apa Gejalanya?

Seorang warga Inggris yang hidup bersama bebek terinfeksi flu burung.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Unggas (Ilustrasi). Inggris mengonfirmasi kasus flu burung H5N1 pada warganya yang hidup bersama bebek.
Foto: EPA-EFE/SANJEEV GUPTA
Unggas (Ilustrasi). Inggris mengonfirmasi kasus flu burung H5N1 pada warganya yang hidup bersama bebek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Flu burung merupakan jenis influenza menular yang menyebar di antara burung. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksinya dapat menular ke manusia, dan itulah yang terjadi pada seorang warga Barat Daya Inggris, Kamis (6/1/2022).

 

Baca Juga

Penularan flu burung dari unggas ke manusia sangat jarang dan hanya terjadi beberapa kali di Inggris sebelumnya. Ada empat strain yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir, yakni H5N1 (sejak 1997), H7N9 (sejak 2013), H5N6 (sejak 2014) dan H5N8 (sejak 2016).

 

Pada Kamis, UK Health Security Agency (UKHSA) telah mengonfirmasi kasus jenis flu burung H5N1 yang teridentifikasi setelah Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan menemukan strain itu dalam kawanan unggas melalui pemantauan rutin. Karenanya, otoritas kesehatan Inggris telah memperingatkan para peternak unggas.

 

Alan Gosling, orang Inggris yang terinfeksi flu burung, tertular setelah kontak yang sangat dekat dan teratur dengan sejumlah bebek yang terinfeksi. Bebek Muscovy yang tadinya liar itu dirawatnya di dalam dan di sekitar rumahnya selama periode waktu lama.

 

Semua bebek yang terinfeksi telah dilacak, begitupun semua kontak individu. Menurut UKHSA, tidak ada bukti penyebaran infeksi dari orang ke orang. Sementara individu yang terinfeksi H5N1 sedang isolasi, keadaannya pun saat ini baik-baik saja.

 

"Sangat tidak mungkin lebih banyak orang akan terkena flu burung, jadi itu bukan sesuatu yang perlu Anda khawatirkan," demikian pernyataan UKHSA, seperti dilansir laman Express, Jumat (7/1/2022).

 

Flu burung menyebar melalui kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi (mati atau hidup). Ini dapat mencakup menyentuh unggas yang terinfeksi, menyentuh kotoran atau permukaan yang terinfeksi, atau menyembelih dan menyiapkan unggas yang terinfeksi untuk dimasak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement