REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laman CBS News, Ahad (12/12), melaporkan, ada banyak kasus varian Omicron muncul pada pekan ini di AS. Setidaknya, 75 kasus Omicron diketahui di 25 negara bagian.
CDC menganalisis 43 dari kasus-kasus itu dan menemukan hampir 80 persen orang yang terkena telah divaksinasi lengkap. Selain itu, Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan, ada pola dalam kasus yang diteliti.
"Lebih dari setengahnya berusia antara 18 dan 39 tahun, dan sekitar sepertiga melaporkan perjalanan internasional sebelum mereka didiagnosis," kata dia.
Sementara, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular sekaligus kepala penasihat medis presiden AS, Dr Anthony Fauci, terus mendesak orang untuk mendapatkan vaksinasi. Dia juga mendesak masyarakat untuk mendapatkan suntikan booster untuk melindungi dari virus.
Kasus baru meningkat sekitar 37 persen sejak pekan lalu. Menurut wakil petugas kesehatan St Joseph County, Dr Mark Fox, jumlah kasus terus mengganggu pemberian perawatan kesehatan di beberapa tempat.
“Bukan hanya kemampuan merawat pasien COVID, tetapi kemampuan merawat yang lainnya,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa operasi yang ditunda termasuk operasi untuk kanker, untuk katup jantung, dan lain-lain. Sejumlah pasien yang berada di ruang gawat darurat juga mulao menunggu tempat tidur.
"Jadi sistemnya benar-benar stres saat ini," kata Fox.
Sebuah survei terhadap 250 rumah sakit dari seluruh negeri menunjukkan, pasien COVID yang tidak divaksinasi delapan kali lebih mungkin memerlukan rawat inap daripada orang yang divaksinasi. Disetujuinya vaksin Covid-19 dari Pfizer di AS sudah diperingati pada Sabtu akhir pekan lalu. Selama ini, lebih dari 480 juta suntikan telah diberikan.
Lebih dari 60 persen orang Amerika yang memenuhi syarat telah divaksinasi sepenuhnya. Tetapi bahkan dengan perlindungan itu, jumlah kasus telah naik 22 persen dalam dua minggu terakhir.
Harapannya, vaksin yang ada saat ini juga akan efektif mengalahkan varian Omicron. Namun pejabat pemerintah masih bersiap untuk kemungkinan terburuk.
Di New York, Gubernur Kathy Hochul mengeluarkan mandat masker dalam ruangan di seluruh negara bagian pada hari Jumat. Siapa pun yang memasuki bisnis New York yang tidak memiliki kebijakan vaksinasi diharuskan memakai masker. Hochul mengatakan, ini saatnya mengambil tindakan untuk menghentikan penyebaran varian Omicron COVID.
"Kami memasuki masa ketidakpastian dan kami bisa stabil di sini atau kasus kami bisa meningkat di luar kendali," kata Hochul.