Sabtu 11 Dec 2021 09:58 WIB

Wisata Overland Diprediksi Jaring Peminat Tahun Depan

Wisata overland dengan kendaraan pribadi masih akan jadi tren di kalangan pelancong.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Wisata dengan mobil pribadi (Ilustrasi). Wisata overland dengan kendaraan pribadi diprediksi akan semakin diminati pada tahun depan.
Foto: Pixabay
Wisata dengan mobil pribadi (Ilustrasi). Wisata overland dengan kendaraan pribadi diprediksi akan semakin diminati pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisata overland atau perjalanan wisata melalui jalur darat diprediksi menjaring banyak peminat tahun depan. Menurut travel blogger Farchan Noor Rachman, kecenderungan itu sedikit-banyak dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

"Tren yang saya amati, wisata overland dengan kendaraan pribadi akan banyak dipilih pelancong," kata Farchan dalam webinar yang digelar PT Zurich Asuransi Indonesia, Tbk (Zurich), Jumat (10/12).

 

Sejak tahun ini pun, tren tersebut sudah terlihat. Farchan mendapati banyak warga Jakarta atau Bandung yang bertandang ke Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi, baik itu mobil maupun motor.

 

Farchan menyebutnya wajar karena banyak orang merasa riskan jika menggunakan transportasi umum. Dalam pandangannya, ada perubahan perilaku pelancong saat pelesir.

 

Sebelum pandemi, tidak banyak orang memusingkan aspek kesehatan jika bepergian. Berbeda dengan sekarang, di mana aspek tersebut menjadi nomor satu. Cadangan masker, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi merupakan bawaan wajib. 

 

Jika akan berwisata di tengah pandemi, Farchan menyarankan untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Dia mengatakan, kesadaran itu harus datang dari diri sendiri supaya tidak longgar dalam penerapannya.

 

Tips lain, pilih tempat wisata dengan pengelolaan yang baik serta menerapkan pedoman Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). Lokasi dengan tanda sudah mengantongi sertifikat CHSE dari pemerintah biasanya sudah tertib dalam pelaksanaan protokol sekaligus pengawasan.

 

Secara pribadi, Farchan punya pertimbangan saat akan melancong di tengah pandemi. Dia cenderung memilih tempat yang tidak ramai dan memilih berwisata ketika bukan musim liburan atau akhir pekan. Alasan utamanya adalah untuk menghindari kerumunan karena dia trauma pernah terpapar Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement