Ahad 05 Dec 2021 14:01 WIB

 'Sepeda Presiden' Hadirkan Talenta Peran Indonesia Timur

Film ini mengisahkan impinan anak Papua dan mengambil latar Sorong dan Raja Ampat. 

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Garin Nugroho
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Garin Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Trailer film Sepeda Presiden akhirnya diluncurkan. Mengusung tema komedi keluarga terbaru Garin Nugroho dan Hestu Saputra yang rencananya tayang mulai 23 Desember 2021 ini menampilkan talenta-talenta peran Indonesia timur.

Film mengisahkan impinan anak Papua dan mengambil latar Sorong dan Raja Ampat. Dibintangi Arnol Aner Asmuruf, Elias Fortunatus Padwa, Franken Philipus Anthonio Ramandei, Joanita Chatarine, Ian William, Sita Nursanti dan Ariel Tatum.

Uniknya, setelah peluncuran poster di Balinale, peluncuran trailer dilakukan di Museum Omah Jayeng mengusung tema Yogyakarta. Dimeriahkan musik-musik Indonesia timur, pedagang angkringan, sate kulit bakul, wedang ronde sampai bakwan kawi.

Garin mengatakan, film-film yang mengambil tema Papua sampai saat ini memang masih sangat langka di Indonesia. Termasuk, bakat-bakat seni seperti berakting, menyanyi dan menari dari Papua yang belum banyak ditampilkan atau dikenalkan.

Dia mengungkapkan, selama proses syuting kesulitan yang dirasakan lebih banyak karena kondisi alam. Sebab, syuting dilakukan di enam pulau di Raja Ampat dan ini jadi karya yang cukup baru bagi teman-teman dari Papua untuk layar lebar.

"Ini sekaligus merayakan bakat-bakat dan talenta-talenta dari Indonesia timur, melanesia yang jarang ditampilkan, dengan musikal dan dipenuhi lagu-lagu Papua," kata Garin, Jumat (3/12) malam.

Garin berharap, generasi Papua mendatang yang dipenuhi bakat-bakat dalam seni-seni pertunjukkan seperti berakting, menyanyi dan menari bisa bersinar. Jadi, harus diberikan ruang tumbuh untuk memperlihatkan kebersamaan keindonesiaan.

Pada kesempatan itu, Hanung Bramantyo, turut memuji proses syuting dari film Sepeda Presiden yang waktunya terbilang sangat cepat. Ia melihat, apa yang Garin lakukan tidak berhenti memberi inspirasi tidak cuma baginya tapi bagi sutradara muda lain.

Tidak cuma itu, dia mengapresiasi cara Garin yang masih setia membantu untuk membuka gerbang bagi film-film Indonesia ke panggung internasional. Garin, kata Hanung, terus menyadarkan kalau karya-karya Indonesia layak melangkah lebih jauh.

Terkait itu, Hanung mengaku, tidak bisa mengikuti jejak Garin karena itu lebih kepada panggilan jiwa. Tapi, ia memastikan akan selalu mendukung karya-karya Garin, sebagaimana Garin yang senantiasa pula mendukung karya-karya mainstream.

Hanung turut mengucapkan selamat kepada Garin yang merayakan 40 tahun berkarya. Justru, ia berpendapat, pada usia karya ke 40 tahun Garin memasuki kembali gerbang baru yang dipenuhi tentunya tantangan sekaligus kesempatan yang baru.

"Life begin at forty, secara umur kekaryaan ini baru memulai hidupnya, selamat untuk Mas Garin," ujar Hanung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement