Sabtu 04 Dec 2021 04:12 WIB

Pakar Ingatkan Overwork Bisa Sebabkan Gagal Jantung

Kontrol secara rutin juga menjadi salah satu cara agar tidak mengalami gagal jantung

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kenali gejala-gejala awal gagal jantung (ilustrasi). seseorang menjalani kerja yang terlalu berat atau overwork, maka akan terjadi peningkatan beban yang berlebihan melampaui beban normal jantung semestinya. Secara otomatis jantung akan memenuhi kebutuhan tubuh melalui mekanisme kompensasi. Mekanisme ini pada dasarnya adalah daya kerja cadangan jantung yang digunakan untuk mengatasi beban kerja jantung berlebih.
Foto: www.freepik.com.
Kenali gejala-gejala awal gagal jantung (ilustrasi). seseorang menjalani kerja yang terlalu berat atau overwork, maka akan terjadi peningkatan beban yang berlebihan melampaui beban normal jantung semestinya. Secara otomatis jantung akan memenuhi kebutuhan tubuh melalui mekanisme kompensasi. Mekanisme ini pada dasarnya adalah daya kerja cadangan jantung yang digunakan untuk mengatasi beban kerja jantung berlebih.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga (Unair) Andrianto menjelaskan, permasalahan pada jantung bisa terjadi kepada siapa saja. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi adalah gagal jantung. Namun tidak semua orang dapat menyadari dengan baik bahwa dirinya mengalami permasalahan pada jantung.

"Kebanyakan fenomena yang terjadi di masyarakat adalah seseorang yang tiba-tiba dinyatakan meninggal sehabis bekerja dan diduga akibat gagal jantung," ujarnya di Surabaya, Jumat (3/12).

Andrianto mengatakan, ketika seseorang menjalani kerja yang terlalu berat atau overwork, maka akan terjadi peningkatan beban yang berlebihan melampaui beban normal jantung semestinya. Secara otomatis jantung akan memenuhi kebutuhan tubuh melalui mekanisme kompensasi. Mekanisme ini pada dasarnya adalah daya kerja cadangan jantung yang digunakan untuk mengatasi beban kerja jantung berlebih.

“Pada titik tertentu mekanisme kompensasi jantung akan gagal dan jika terjadi overload maka hal ini bisa mengakibatkan gagal jantung,” ujarnya.

Ia menjelaskan, gagal jantung bisa terjadi secara akut atau kronik. Gagal jantung akut terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak tahu jika memiliki kelainan jantung tertentu dan kemudian mengalami gejala gagal jantung secara tiba-tiba. Sedangkan gagal jantung kronik terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan jantung tertentu disertai dengan menurunnya fungsi dan terjadi sudah beberapa lama.

“Gagal jantung akut yang baru atau perburukan gagal jantung kronik dapat dipicu oleh aktivitas yang berlebihan atau overwork. Oleh karenanya diperlukan keseimbangan kemampuan dan beban tubuh utamanya organ jantung dalam aktivitas sehari-hari untuk mencegah terjadinya gagal jantung,” kata dia.

Andrianto melanjutkan, agar tidak mengalami gagal jantung, menjaga kesehatan organ jantung adalah salah satu caranya. Menjaga kesehatan jantung tidak memerlukan biaya yang besar.

Hanya perubahan pola hidup yang harus dilakukan. Perubahan pola hidup yang bisa dilakukan seperti mengendalikan faktor risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, hiperkolesterol, obesitas, stress, menghindari merokok, olahraga rutin serta diet rendah lemak dan rendah garam.

Namun, kata dia jika seseorang telah didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, atau diabetes mellitus, maka cara yang bisa dilakukan adalah mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter secara tepat. Kemudian kontrol secara rutin juga menjadi salah satu cara agar tidak mengalami gagal jantung.

“Check up kesehatan regular baik sehat atau sakit, diagnosis dan pengobatan penyakit jantung yang tepat secara dini dapat mencegah kejadian gagal jantung yang membebani dikemudian hari,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement