Kamis 02 Dec 2021 16:37 WIB

Stigma Negatif ODHA dan Cegah HIV-AIDS Lewat ABCDE

RS Azra peringati Hari Aids dengan diskus berjudul Jangan Ada Lagi Stigma ODHA

RS AZRA memperingati Hari Aids Sedunia 2021 dengan berdiskusi bersama yang berjudul Jangan Ada Lagi Stigma dan Diskriminasi Pada ODHA dan tahun ini tema Hari Aids Sedunia 2021 sendiri bertemakan Akhiri Ketimpangan, Akhiri Aids. Di Indonesia sendiri masih banyak ketimpangan atau diskriminasi terhadap penderita HIV ataupun keluarga penderita HIV.
Foto: RS Azra
RS AZRA memperingati Hari Aids Sedunia 2021 dengan berdiskusi bersama yang berjudul Jangan Ada Lagi Stigma dan Diskriminasi Pada ODHA dan tahun ini tema Hari Aids Sedunia 2021 sendiri bertemakan Akhiri Ketimpangan, Akhiri Aids. Di Indonesia sendiri masih banyak ketimpangan atau diskriminasi terhadap penderita HIV ataupun keluarga penderita HIV.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- RS AZRA memperingati Hari Aids Sedunia 2021 dengan berdiskusi bersama yang berjudul “Jangan Ada Lagi Stigma dan Diskriminasi Pada ODHA” dan tahun ini tema Hari Aids Sedunia 2021 sendiri bertemakan “Akhiri Ketimpangan, Akhiri Aids”. Di Indonesia sendiri masih banyak ketimpangan atau diskriminasi terhadap penderita HIV ataupun keluarga penderita HIV. 

Pada kesempatan kali ini RS AZRA kedatangan salah satu dari teman Yayasan Bogor Plus. Yayasan Bogor Plus adalah salah satu wadah atau Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) untuk sesama ODHA yang diwakili olehTuti Mulyanti atau dapat disapa dengan Ibu Cici dipandu oleh Nindya Kurnia Aprinita, SKM (PKRS AZRA). 

Yayasan Bogor Plus memiliki beberapa kegiatan seperti close meeting yang berupa kegiatan pertemuan para ODHA dan Open meeting yaitu kegiatan pertemuan para keluarga ODHA. Tujuan kegiatan itu sendiri untuk memberikan dukungan atau support kepada para ODHA yang ada.

"Kita sering mendengar istilah ODHA dan OHIDA. ODHA memiliki arti Orang Dengan HIV/Aids sedangkan OHIDA merupakan anggota keluarga yang hidup bersama ODHA" ujar Ibu Cici. 

Banyak pengalaman Ibu Cici selama menjadi koordinator Yayasan Bogor Plus dan juga sebagai pendamping para ODHA terutama berkaitan dengan diskriminasi yang sudah mereka dapatkan.

Ibu Cici menjelaskan juga bahwa masih banyak teman-teman ODHA seperti dikucilkan oleh lingkungan sekitar, bahkan ada yang mendapatkan diskriminasi yang paling parah sampai diusir dari rumah oleh keluarganya sendiri. Paling ekstrim, ungkap dia, ada teman ODHA yang sampai ingin bunuh diri karena tidak kuat menahan diskriminasi-diskriminasi yang dia dapatkan.

“Tak hanya keluarga, bahkan ada beberapa keluarga sekitar sampai membakar barang-barang yang sudah dipakai. Padahal saati itu status pemeriksaan ybs belum keluar dan belum dinyatakan positif HIV” tutur Ibu Cici.

Melihat kasus yang ada tidak hanya para ODHA yang didiskriminasi tetapi keluarga para ODHA-pun berdampak. Masyarakat awam masih banyak yang berpendapat bahwa virus HIV/AIDS dapat menular secara mudah seperti berjabat tangan, berpelukan, dll. 

“HIV dapat menular melalui 3 cara, yaitu melalui darah, melalui cairan kelamin, dan ASI. Tidak hanya itu, penularan virus HIV ini dilihat juga dari jalan masuk si virus, jalan keluar si virus, jjumlah virusnya juga harus mencukupi, dan si virusnya dapat bertahan lama.” Ujar Ibu Cici.

Melihat data yang adapun, HIV ini berdampingan dengan penyakit TBC, karena virus HIV melemahkan imun seseorang sehingga virus HIV sendiri membuka jalan atau membuka pintu untuk infeksi lainnya. Bagi para penderita HIV pasti akan dilakuakan pemeriksaan TBC begitupun sebaliknya. 

Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak menyebabkan virus HIV. “ABCDE menjadi pencegahan virus HIV/Aids. Apa saja ABCDE itu? A adalah abstain yang mana kita harus menghindari hubungan seksual yang berisiko, B yaitu Be Faithful untuk setiap pasangan dan tidak berganti-ganti pasangan, C yaitu gunakan Condom jika melakukan seks yang berisiko, D yaitu No Drugs jauhi obat-obatan terlarang dan hidari bergantian jarum suntik. E yaitu Edukasi ajari orang sekitar kita informasi tentang HIV yang benar.” jelas Ibu Cici.

Disinyalir para ODHA imunitas dapat menurun karena mendapatkan diskriminasi, oleh karena itu dihimbau untuk menerapkan prinsip Three Zero. “ Zero Infeksi, Zero Diskiriminasi, dan Zero Kematian. Agar tidak ada lagi kematian karena HIV/Aids, jangan ada lagi infeksi baru dan juga jangan ada lagi diskriminasi.” ujar Ibu Cici. 

Harapannya masyarakat luas lebih banyak mendapatkan edukasi kesehatan dan merubah persepsi yang dapat merugikan. RS AZRA memiliki Pelayanan Poliklinik VCT HIV – Aids setiap hari Senin - Jumat, pukul 08.00 – 14.00 WIB untuk info lebih lanjut mengenai poliklinik RS AZRA dapat menghubungi call center 0251.8318.456.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement