Selasa 30 Nov 2021 11:34 WIB

Belum Divaksinasi Covid-19, Risiko Meninggal Naik 14x Lipat

Kasus rawat inap-kematian akibat Covid-19 didominasi orang yang belum divaksinasi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Unit perawatan intensif lapangan Covid-19 yang didirikan di halaman rumah sakit untuk mengatasi tingginya jumlah orang yang sakit parah di Institut Pneumologi Nasional Marius Nasta di Bucharest, Rumania, Rabu, 6 Oktober 2021. Orang yang belum divaksinasi berisiko lebih tinggi untuk rawat inap hingga mengalami kematian.
Foto:

Sebelumnya, varian delta yang dikhawatirkan dapat menghindari vaksin dengan tingkat penularan yang tinggi, ternyata tidak demikian. Diharapkan bahwa omicron juga demikian.

"Bisa jadi kita tidak perlu memperbarui vaksinasi," jelas David Kennedy, yang mempelajari evolusi penyakit menular di Penn State University, AS.

Kennedy mengatakan, meski omicron telah menimbulkan kekhawatiran yang jelas berdasarkan sejumlah data terbatas dari Afrika Selatan dan banyak negara, masyarakat dunia tidak perlu panik terlebih dahulu. Masih banyak pengamatan yang harus dilakukan.

Lebih lanjut, Kennedy mengatakan bahwa secara historis, vaksinasi tidak secara signifikan dirusak oleh virus yang berkembang. Dengan omicron, faktor kuncinya adalah data konklusif yang menunjukkan apakah infeksi serius pada orang yang divaksinasi meningkat secara signifikan.

Deepti Gurdasani, ahli epidemiologi klinis di Queen Mary University of London, mengatakan bahwa sangat baik untuk mempersiapkan vaksin yang diperbarui. Tetapi, upaya itu paling efektif kalau dunia berhasil menahan penyebaran virus.

"Ada kemungkinan bahwa Pfizer akan membuat vaksin ini dalam waktu tiga atau empat bulan dan pada saat tersedia, ada varian baru yang dominan secara global," kata Gurdasani.

Karena itu, Gurdasani mengatakan bahwa pengembangan dan rekayasa ulang vaksin harus berjalan seiring dengan upaya untuk menahan penularan. Ini merupakan satu-satunya cara agar manusia dapat mengatasi adaptasi virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement