Rabu 24 Nov 2021 01:39 WIB

Cerita Suami Istri Bangun Bisnis Jilbab dari Bawah

Brand jilbab Jilbrave Azfar Reza Muqafa memulai bisnis bersama istri sejak 2017

Azfar mengatakan brand fashion Jilbrave pernah didagangkan di tenda seukuran 3x3 meter. Ia memulai bisnisnya pada tahun 2017 bersama sang istri hingga sekarang.
Foto: istimewa
Azfar mengatakan brand fashion Jilbrave pernah didagangkan di tenda seukuran 3x3 meter. Ia memulai bisnisnya pada tahun 2017 bersama sang istri hingga sekarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cerita mengenai jatuh bangun para pengusaha di bidang fashion di Indonesia. Salah satunya adalah cerita pendiri brand jilbab Jilbrave Azfar Reza Muqafa dan sang istri.

Azfar mengatakan brand fashion Jilbrave pernah didagangkan di tenda seukuran 3x3 meter. Ia memulai bisnisnya pada tahun 2017 bersama sang istri hingga sekarang. 

Azfar mengatakan, Jilbrave bisa dikenal saat ini juga tidak instan banyak perjuangan yang telah dilalui. Bahkan ia dan istri yang membangun Instagram @jilbrave.official yang dari hanya 0 pengikut bisa mencapai 900 ribu pengikut di Instagram.

“Dulu saya hanya bersama istri membangun Jilbrave, diawali dari berjualan di tenda 3x3 meter. Namun alhamdulillah sekarang Jilbrave bisa mempunyai karyawan sendiri dan sekarang followers di Instagram-nya bisa mencapai 900 ribu dengan cara organik tanpa beli followers,” ungkap Azfar.

Beberapa tantangan dan hambatan pernah brand ini lalui, hingga Jilbrave masuk ke top 5 clothing & outfit influencers Instagram di Indonesia. Cara Jilbrave membuat konten di Instagram @jilbrave.tainment sangat menarik, sehingga brand ini bisa masuk ke dalam top 5 clothing & outfit influencers. Konten yang dihadirkan memang sangat menarik anak muda zaman sekarang. 

Apalagi bila dilihat dari desain dan model gamis Jilbrave sendiri, sangat unik dan fresh setiap bulannya. Pemilik brand Jilbrave mengatakan bahwa Jilbrave setiap bulannya pasti mengeluarkan desain baru hingga 4-6 desain, sehingga masyarakat tidak akan bosan dengan desain yang itu-itu saja atau pasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement