Sabtu 20 Nov 2021 17:31 WIB

Pamali, Film dari Gim yang Angkat Unsur Budaya Lokal

Pamali merupakan film bergenre horor yang rencananya akan dirilis tahun 2022.

Orang-orang di balik film layar lebar Pamali.
Foto: dokpri
Orang-orang di balik film layar lebar Pamali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ikut dalam pembuatan film berbasis gim dengan judul DreadOut pada tahun 2019, Lyto Pictures kini kembali memproduksi film layar lebar yang berasal dari gim buatan anak bangsa berjudul "Pamali".

Pamali merupakan film bergenre horor yang rencananya akan diproduksi pada tahun 2021 dan dirilis di tahun 2022. Film ini akan dibintangi oleh Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Unique Priscilla, Fajar Nugraha, dan Iyang Darmawan; serta disutradarai oleh Bobby Prasetyo.

"Saya senang sekali bisa mengkolaborasikan industri gim dan film. Film Pamali ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal, terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya. Kami melihat bahwa Pamali ini merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media film," ujar produser film Pamali sekaligus CEO Lyto Pictures, Andi Suryanto, dalam siaran pers, Sabtu (20/11).

Andi mengatakan menghidupkan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media modern seperti film dan gim adalah hal yang menarik bagi dirinya, terutama jika targetnya adalah kaum muda. Pamali yang lebih dulu diangkat dalam format game sejak tahun 2018 juga sudah dikenal luas dan memiliki basis penggemar yang banyak, bahkan hingga ke luar negeri. 

"Bagi saya, hal tersebut menjadi sebuah kesempatan dan tantangan untuk membuat sebuah karya yang bermanfaat melestarikan tradisi, sekaligus populer dan disukai banyak penonton," ujar Bobby, yang pernah mendapatkan nominasi sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019 tersebut. 

Gim Pamali sendiri merupakan karya Storytale Studios, developer game asal Bandung, yang sudah sukses baik di Indonesia maupun di pasar internasional.

Studio Lead dari Storytale Studios, Andreas Andika, mengungkapkan senang gim Pamali bisa diangkat menjadi film layar lebar. Apalagi film ini tetap mempertahankan elemen dan ciri khas yang ada di dalam gamenya.

"Semoga ke depannya semakin banyak lagi karya film dan gim anak bangsa yang bisa mengangkat cerita-cerita rakyat dan budaya tanah air kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement