REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- RS AZRA kembali melaksanakan Health Talk di Instagram Live dengan tema “Mengenal Penyakit Batu Empedu” bersama narasumber Dokter Spesialis Bedah dr Sani Sundana SpB dipandu oleh Humas RS Azra Septi Puspo Wardani.
Batu empedu merupakan batu yang terbentuk di dalam kantung empedu atau didalam saluran utama empedu. Bentuk dari batu empedu sendiri bisa berupa lumpur, pasir, kerikil atau batu padat dan bisa berjumlah satu atau beberapa buah hingga puluhan (multiple).
Jenis Batu Empedu sendiri dibagi menjadi riga macam; Batu cholesterol bisanya berwarna coklat muda, Batu Pigmen berwarna kehitaman sampai hitam pekat, dan Batu Campuran biasanya berwarna coklat tua.
Dr Sani Sundana menyampaikan penyakit Batu Empedu itu terjadi salah satunya adalah faktor hormonal. Dimana faktor yang berpengaruh terhadap terganggunya keseimbangan metabolik tersebut antara lain kegemukan, obat-obatan atau pil KB, ileal disease, ileal resection, dan gangguan sirkulasi enterohepatik.
"Batu tersebut terbentuk karena ketidakseimbangan komposisi cairan empedu yang terdiri dari cholesterol, garam empedu dan lecithin."
Tidak hanya gangguan metabolik saja, Batu Empedu dapat terjadi karena infeksi, gangguan aliran cairan empedu yang biasanya diakibatkan oleh hormon estrogen, kehamilan, vagotomy dan pasien yang mendapat nutrisi perental dalam waktu lama.
Selain itu juga karena peningkatan produksi bilirubin."Gejala Klinis Batu Empedu biasanya terdapat nyeri di daerah perut kanan atas dan ulu hati, seringkali dianggap sebagai sakit lambung dna juga bisa disertai nyeri yang menjalar ke punggung. Tidak hanya itu gejala lainnya bisa dengan adanya demam, mual, dan terkadang mata dan badan berwarna kekuningan. Kekuningan ini hampir mirip dengan penyakit hepatitis, dilihat dari warna mata dan badannya yang agak kekuningan," ujar dr. Sani Sundana, Sp.B
Penyakit Batu Empedu ini dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang, minimal pemeriksaan yang dilakukan dengan alat USG. Selain USG dapat dilakukan dengan pemeriksaan CT Scan, Rontgen, dan pemeriksaan Darah Lengkap.
Sani juga memaparkan beberapa komplikasi yang mungkin terjadi karena Penyakit Batu Empedu bahkan sampai ada komplikasi yang dapat mengancam jiwa. “Perforasi (pecah) kantung empedu, terjadi karena matinya jaringan dinding kantung empedu akibat infeksi yang terjadi. Peritonitis , terjadi penyebaran kebocoran cairan empedu dan terkadan disertai nanah ke sekitar rongga perut. Pericholecystitis abses, terjadi pengumpulan nanah (pus) didaerah sekitar kantung empedu. Empyema Gall Bladder, terjadi pengumpulan nanah didalam kantung empedu. Cholangitis dan septicaemia, pada kondisi ini telah terjadi penyebaran infeksi ke saluran utama empedu dan darah yang mengancam jiwa.
Sani mengatakan ada berbagai cara untuk melakukan penanganan seperti Operasi Pembedahan Terbuka dan dengan Operasi Laparoscopy. "Ada beberapa keuntungan dari operasi menggunakan tekhnik Laparoscopy yaitu pembedahan dengan luka sayatan minimal 0,5 - 1cm, secara kosmetik lebih baik, rasa nyeri minimal, waktu rawat lebih singkat dan lebih cepat untuk pemulihan dan kembali beraktifitas normal,” tutur dia.