Kreasi jagung Gorontalo tak terhenti di binte biluhuta. Chef Rachmad sengaja menambahkan pula pipilan jagung putih ke sambal dabu-dabunya.
"Sambal dabu-dabu itu sangat simpel membuatnya. Karena Gorontalo sangat terkenal dengan jagung, maka saya menambahkan jagung ke dalam sambal dabu-dabu. Jadinya sambal dabu-dabu milu," kata dia.
Sambal dabu-dabu milu kreasi chef Rachmad dibuat dari mencampur jagung putih yang sudah direbus lalu dipipil dengan irisan bawang merah, daun kemangi, potongan rawit merah dan hijau, tomat, belimbing wuluh, garam, gula, lada putih, dan air jahe. Setelah itu, semua bahan dicampur minyak kampung khas Gorontalo atau minyak kelapa dipanaskan dan disiram.
"Habis masuk minyak panas, kucuri dengan perasa air jeruk nipis atau lemon cui," kata chef Rachmad. Aroma minyak kelapa yang nutty dengan semerbak wangi jeruk nipis pun tercium dari sambal dabu-dabu milu.
Chef Lucky dari Brookland Coffee malam itu juga hadir di Kaum Jakarta menyajikan canape atau sajian kecil pembuka menggunakan jagung Gorontalo. Ia meracik canape tuna jagung pulut.
"Gorontalo itu surganya ikan, terutama ikan tuna. Saya buat tuna yang tidak dimasak dengan api, cuma dengan lemon cui lalu memadunya dengan jagung pulut," katanya.
Tuna jagung pulut ala Brookland Coffee dibumbui dengan tuna yang dibalur lemon cui, lalu diberi rajangan halus bawang merah, cabai rawit, parutan kulit lemon, potongan kenari, dan tentunya pipilan jagung putih Gorontalo. Menunya menyerupai ceviche khas Peru atau kuliner gohu Ternate, yang dibuat dari ikan segar mentah dan dikucuri asam jeruk serta bawang.