REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut pembukaan bioskop, rumah produksi Starvision merilis empat film besar untuk menutup tahun 2021 dan membuka 2022. Keempat film itu antara lain Yowis Ben 3, Yuni, Teka Teki Tika, dan Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga.
Yowis Ben merupakan kolaborasi antara sutradara Fajar Nugros dan Bayu Skak produksi Starvision. Sementara Yuni merupakan kolaborasi antara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, produksi dari Fourcolours Films.
Lalu, Teka Teki Tika merupakan sebuah produksi Indie Picture kerja sama dengan Imajinari & Fosa yang disutradarai oleh Ernest Prakarsa. Terakhir, Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga merupakan kolaborasi bersama Gina S Noer dari Wahana Kreator.
Masing-masing dari film memiliki tanggal rilisnya, Yowis Ben akan rilis pada 23 Desember 2021 mendatang, dan Yuni yang masuk dalam 14 nominasi di Festival film Indonesia dan mewakili Indonesia dai ajang Oscar 2022 akan rilis pada 9 Desember mendatang.
Sementara, Teka Teki Tika akan dirilis pada 23 Desember mendatang. Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga akan dirilis pada 6 Januari 2022 mendatang. Parwez mengaku urutan perilisan film berdasarkan pendekatan kepada penonton yang berbeda-beda meskipun keempat film itu menyasar pasar keluarga.
Rilisnya empat film itu merupakan langkah besar bagi Starvision untuk menyambut pembukaan bioskop. Dia menyebut perilisan ini adalah yang pertama setelah tahun lalu mereka berhenti berproduksi.
"Kita menyadari kita sudah mengalami pandemi yang cukup panjang. Film Starvision yang terakhir rilis adalah 'Imperfect' tajun 2019 dan bulan Maret kita produksi kolaborasi 'Mariposa' yang betul-betul terdampak pandemi," ujar produser Starvision Chand Parwez dalam konferensi pers di Jakarta, belum lama ini.
Dengan dirilisnya empat film ini di bioskop, Parwez meyakini ini adalah bentuk kolaborasi yang dibutuhkan di era pandemi Covid-19. Ini juga bisa menjadi cara untuk tetap menghasilkan karya-karya yang lebih baik bagi penonton untuk tetap setiap hadir ke bioskop.
“Karena bioskop adalah tempat kreator langsung bersentuhan dengan penontonnya. Kami butuh itu. Kami butuh untuk bisa mengekspresikan karya kami di bioskop. Dan menggairahkan perfilman nasional kita,” jelas dia.