REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan kini mulai mengendur. Hal ini seiring dengan melandainya angka penularan COVID-19 di Indonesia.
"Begitu situasi kita terus membaik, biasanya masyarakat mulai (ketaatan) prokesnya berkurang karena mulai merasa aman, sudah jarang dengar berita kematian. Jadi kalau kita lihat (penerapan) protokol kesehatannya terutama menjaga jarak dan menghindari kerumunan masih agak sulit untuk terus secara konsisten diterapkan," kata Nadia dalam acara Dialog Produktif Semangat Selasa bertajuk "Kolaborasi dan Inovasi Indonesia Tangguh Bencana" yang diikuti di Jakarta, Selasa (9/11).
Sementara, untuk kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker, masih tinggi. Nadia mengatakan, pemerintah terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak terlena dengan penurunan penularan COVID-19 sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
"Kami mengingatkan masyarakat dengan kondisi yang semakin baik ini, dengan aktivitas masyarakat yang semakin banyak ini kita lakukan dalam kondisi bahwa pandemi ini belum usai sehingga tentunya upaya-upaya pencegahan protokol kesehatan harus tetap kita tegakkan," tegasnya.
Nadia mengatakan, pemerintah tetap melaksanakan percepatan vaksinasi serta upaya deteksi dini melalui 3T (testing, tracing, treatment) meski laju penularan COVID-19 mulai menurun.
"Bagaimana mobilitas itu dibatasi, bagaimana testing atau deteksi dini kita lakukan untuk segera mendapatkan kasus positif dan memisahkan (orang positif COVID-19) dari masyarakat. Yang terakhir adalah vaksinasi," imbuhnya.
Nadia menambahkan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga sangat penting karena membantu untuk menerapkan protokol kesehatan di fasilitas-fasilitas umum.