REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini ada beragam makanan populer yang dipasarkan dengan label sehat. Padahal, tak semua makanan berlabel sehat ini benar-benar menyehatkan. Salah satu yang perlu diwaspadai dalah protein atau granola bars.
Protein atau granola bars dan produk bars sehat lain sering kali digunakan sebagai makanan pengganti atau cemilan pengganjal perut. Produk seperti ini perlu diwaspadai akan kandungan gula dan kalorinya.
"Sebagian besar protein bars di pasaran memiliki kualitas nutrisi seperti permen batangan dengan harga yang lebih tinggi," jelas ahli gizi Trista Best.
Tentu tidak semua produk protein atau granola bars itu buruk. Yang terpenting adalah kejelian konsumen untuk memiliki produk yang benar-benar menyehatkan. Salah satunya dengan memperhatikan label nutrisi pada kemasan.
"Sebagai aturan umum, jumlah gula pada protein bars sehat tidak boleh lebih tinggi dari kandungan proteinnya," ungkap Best, dilansir dari shefinds, Selasa (9/11).
Dengan kata lain, produk protein atau granola bars dengan kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan proteinnya perlu dihindari. Waspadai juga produk yang memuat "enriched" atau "refined" pada kemasan karena keduanya mengindikasikan nilai nutiris yang kurang baik.
"Juga waspadai bars apa pun yang mengandung lebih dari 25 gram protein," ungkap Best.
Asupan protein memang dapat membantu memberikan perasaan kenyang lebih lama. Namun kandungan protein lebih dari 25 gram pada sebuah bars bisa tersimpan sebagai lemak di dalam tubuh.
"Dan juga memberikan tekanan bagi hati dan ginjal," pungkas Best.
Ahli kesehatan dan wellness Dr Matt Chalmers mengatakan keberadaan granola juga patut diwaspadai. Alasannya, granola terbuat dari gula dan terkadang juga tinggi akan sirup jagung fruktosa.
"Banyak granola sereal dan bars saat ini yang dipenuhi dengan gula dan akan menginflamasi perut Anda dan memicu masalah yang akan menyebabkan kembung," ujar Dr Chalmers.