REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Nicholas Saputra mengatakan tantangan terbesarnya dalam proses produksi film Paranoia adalah melakukan pembacaan naskah tanpa bertemu secara langsung dengan para pemain. Pembacaan naskah (reading) biasanya dilakukan sebelum syuting dimulai.
Proses reading meliputi penempatan posisi pemain, blocking, hingga adegan-adegan yang akan digunakan dalam syuting. Akan tetapi, proses reading film arahan Riri Riza ini tak berjalan maksimal karena hanya bisa dilakukan secara daring lantaran adanya pembatasan sosial terkait pengendalian pandemi Covid-19.
"Kami hanya bisa melakukan itu saat sudah ada di lokasi syuting, sepekan sebelum hari pertama syuting. Jadi reading itu bener-bener soal suara, soal ekspresi, sama banyak diskusi dengan sutradara dan pemain," ujar Nicholas ditemui usai pemutaran perdana film Paranoia dikutip pada Jumat.
Proses produksi Paranoia pun benar-benar dengan keterbatasan. Bahkan, para pemain dan kru yang terlibat hanya boleh berada dalam satu wilayah saja dan tidak boleh bertemu dengan orang lain. Akan tetapi, Nicholas, protokol kesehatan dan keamanan yang ketat justru membuatnya merasa aman selama syuting.
"Ketika saya tahu Mbak Mira Lesmana (produser Paranoia) waktu itu mau merencanakan syuting yang aman, saya merasa nyaman," kata Nicholas yang terkenal lewat Ada Apa dengan Cinta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
