Kamis 04 Nov 2021 15:33 WIB

Minimnya Penelitian Terkait Wanita dan Ibu Hamil

Wanita dan ibu hamil disebut kurang terwakili dalam penelitian ilmiah.

Wanita dan ibu hamil disebut kurang terwakili dalam penelitian ilmiah.
Foto:

Penelitian Covid-19 ibu hamil

Di tengah pandemi, penelitian terkait Covid-19 bagi ibu hamil kian diperhatikan. Pasalnya, virus Covid-19 yang terus bermutasi, khususnya varian Delta, diketahui sangat mudah menular. Hal ini tentunya mengancam ibu hamil.

Infeksi Covid-19 pada ibu hamil diungkapkan lewat studi terbaru yang dimuat dalam jurnal American Journal of Obstetrics and Gynecology. Pada periode Mei 2020 sampai September 2021, peneliti melibatkan 1.515 ibu hami yang terdiagnosis Covid-19 dalam studi ini.

Sebanyak 82 kasus Covid-19 di antara ibu hamil tersebut merupakan kasus berat. Sebanyak 81 ibu hamil dari 82 kasus ini, memiliki status belum divaksinasi. Dari 82 kasus Covid-19 berat ini, 11 ibu hamil membutuhkan alat bantu ventilator. Peneliti mengungkapkan, ada dua kasus kematian ibu hamil di antara 82 kasus Covid-19 berat ini.

Hasil studi menunjukkan, ada sekitar lima persen pasien hamil yang bergelut dengan Covid-19 berat pada Maret 2021. Setelah itu, angka tersebut meningkat jadi 10-15 persen di penghujung musim panas ketika varian delta merebak.

Berdasarkan temuan dalam studi ini, tim peneliti menyimpulkan bahwa ibu hamil yang belum vaksinasi dan terinfeksi varian delta memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gejala berat. Selai itu, ibu hamil yang belum divaksinasi lebih berisiko membutuhkan perawatan di rumah sakit bila terkena Covid-19.

"Bila Anda hamil dan Anda terkena Covid-19, risiko Anda meningkat untuk mengalami sakit berat," jelas Juru Bicara Infectious Diseases Society of America Dr Aaron Glatt yang tak terlibat dalam studi ini, seperti dilansir Fox News.

Ketua tim peneliti Dr Emily Adhikar dari University of Texas Southwestern Medical Center mengatakan temuan ini memunculkan kekhawatiran mengenai dampak varian delta terhadap ibu hamil yang belum divaksinasi. Dr Adhikar berharap vaksinasi bisa semakin diperluas untuk menghindari situasi yang tak diinginkan.

"Saya khawatir mengenai seperti apa masa depat bagi ibu hamil yang belum divaksinasi (di masa pandemi ini)," ujar Dr Adhikar.

Dengan mempertimbangkan data yang ada, tim peneliti mengimbau ibu hamil menjalani vaksinasi Covid-19. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga telah memberikan imbauan vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan perempuan yang berencana hamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement