Selasa 02 Nov 2021 14:10 WIB

'Wajah' Baru Starbucks Reserve Grand Indonesia

Starbucks Reserve Grand Indonesia kembali dibuka dengan sentuhan interior baru.

Menu bake in di Starbucks Reserve Grand Indonesia.
Foto: Nora Azizah/Republika
Menu bake in di Starbucks Reserve Grand Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ada yang berbeda dari Starbucks Reserve Grand Indonesia. Sejak ditutup selama pandemi, kedai kopi ini kembali dibuka dengan 'wajah' baru.

Tak hanya merenovasi dengan tampilan lebih cozy, Starbucks juga membuat interior kedai menjadi tidak biasa. Hal yang paling menonjol, yakni sentuhan artistik dari kayu yang berbentuk kapal Phinisi. Kapal layar tradisional khas Indonesia ini sudah menyambut pelanggan di pintu masuk.

Baca Juga

Starbucks juga membuat ruangan terasa kian hangat dan nyaman dengan balutan warna hijau tua. Perabotan serba kayu, hingga open bar membuat kedai ini kian senyaman rumah.

Meski melakukan renovasi, Starbucks tetap mengedepankan bangunan ramah lingkungan dengan menggunakan beberapa bahan bekas. Misalnya, rak penyimpanan yang terbuat dari kayu tetap digunakan dengan sedikit konsep daur ulang.

"Kami melakukan renovasi tetapi juga mempertimbangkan sisi sustainability," kata Pemimpin Starbucks PT Sari Coffee Indonesia Anthony McEvoy dalam acara temu media di Starbucks Reserve Grand Indonesia, belum lama ini.

Sustainability juga terlihat dari furnitur daur ulang yang digunakan. Starbucks juga menggandeng seniman lokal Ayu Arista Murti dalam menampilkan sebuah mural bertema perempuan untuk menambah kesan artistik.

Starbucks Reserve Grand Indonesia juga menjadi coffee shop pertama yang menghadirkan konsep bake-in. Pelanggan bisa menikmati kudapan teman kopi yang hanya bisa dinikmati di Starbucks Reserve.

Beberapa menu bake-in yang ditawarkan, di antaranya danish raisin dan chicken curry puff. Menu pastry yang fresh langsung disuguhkan pada pelanggan dalam keadaan hangat. 

Meski sudah dibuka, Starbucks tetap menerapkan protokol kesehatan ketat bagi para pegawai hingga pelanggan kedai di tengah pandemi. Kapasitas pelanggan yang makan dan minum di tempat juga dikurangi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement