REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Tak banyak yang sepakat bahwa garis cerita film Captain Marvel merupakan salah satu yang terbaik dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Garis besarnya adalah seputar asal-usul dari tokoh Carol Danvers yang diperankan oleh Brie Larson.
Hal itu termasuk bagaimana dia mendapatkan kekuatannya, menghubungkan ke mitologi pada umumnya, menggabungkan beberapa wajah yang dikenal, dan diakhiri dengan pertarungan dengan kekuatan penuh. Jalan cerita yang demikian ternyata melewati berbagai proses yang sulit. Menurut buku berjudul The Story of Marvel Studios: The Making of the Marvel Cinematic Universe, naskah Captain Marvel terus mengalami revisi.
“Jadi, naskahnya terus berubah karena filmnya terus berubah dan berkembang, di seluruh pengembangan, di seluruh produksi dan di seluruh pos," jelas co-director Anna Boden, dilansir di laman We Got This Covered, Selasa (26/10).
Pada saat proses syuting, dia mengatakan ada keinginan nyata untuk menjadi responsif terhadap apa yang akan terjadi pada film setiap saat. Sebagai seorang perencana super, dia mengakui ingin tahu apa yang dilakukan, memiliki banyak waktu pribadi untuk merenungkannya, benar-benar memikirkannya untuk mencari cara terbaik untuk melaksanakannya.
"Dan kemudian datang ke lokasi syuting pada hari itu dengan rencana yang saya pahami dengan baik sehingga ketika sesuatu datang dan berubah, saya bisa sangat fleksibel pada saat itu, karena semua persiapan yang telah saya lakukan sebelumnya. Itu adalah gaya saya," kata Boden.
Boden, Ryan Fleck, dan Geneva Robertson-Dworet mengambil kredit skenario terakhir, dengan Nicole Perlman dan Meg LeFauve juga terdaftar untuk kontribusi mereka. Artinya, sudah ada lima penulis yang terlibat dalam memecahkan cerita Captain Marvel. Film itu pada akhirnya mencapai skor 79 persen di Rotten Tomatoes.