Jumat 22 Oct 2021 13:13 WIB

Morgan Freeman Jadi Sukarelawan Rekrutmen Polisi

Morgan Freeman ikut mewawancara calon polisi di Alabama, Amerika Serikat (AS).

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Morgan Freeman ikut mewawancara calon polisi di Alabama, Amerika Serikat (AS).
Foto: CNN
Morgan Freeman ikut mewawancara calon polisi di Alabama, Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, GULF SHORES -- Aktor Morgan Freeman menjadi sukarelawan dalam Departemen Kepolisian Gulf Shores, Alabama, Amerika Serikat (AS). Aktor berusia 84 tahun itu menjadi salah satu pewawancara rekrutmen polisi di Alabama.

Wakil kepala Departemen Kepolisian Gulf Shores, Dan Netemeyer mengatakan, Freeman adalah bagian dari panel beranggotakan tujuh orang yang mewawancarai sembilan petugas potensial untuk departemen kepolisian. Netemeyer mengatakan, warga terkadang diminta untuk berpartisipasi dalam panel semacam itu. 

Baca Juga

"Dia adalah peserta aktif," kata Netemeyer dilansir Fox News, Jumat (22/10).

Netemeyer menggambarkan Freeman terlihat sangat santai selama kegiatan itu. Aktor pemenang Oscar itu dikenal berperan dalam Invictus, Million Dollar Baby, The Shawshank Redemption, dan banyak lagi.

Freeman disebut mengajukan diri untuk tugas tersebut, karena dia tahu orang lain telah membantu prosesnya. Freeman merupakan penduduk asli Mississippi, yang memiliki properti di Gulf Shores dan menghabiskan waktu di kota berpenduduk 12 ribu jiwa itu. Freeman dan tim bertugas mewawancarai calon petugas yang mendaftarkan diri. 

Freeman dan Linda Keena, seorang profesor University of Mississippi yang juga tinggal di Gulf Shores dan membantu wawancara, baru-baru ini menyumbangkan 1 juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar) untuk mendirikan Center of Evidence-Based Policing and Reform di universitas tersebut. Freeman sebelumnya menawarkan dukungan kepada penegak hukum ketika dia mengatakan tidak mendukung gerakan untuk menghapus dana dari departemen kepolisian di seluruh negeri. 

"Mereka melakukan pekerjaan mereka sehari-hari. Ada beberapa polisi tidak pernah menarik senjata mereka kecuali saat kemarahan, hal semacam itu. Saya tidak tahu,” ujar Freeman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement