Rabu 20 Oct 2021 09:15 WIB

Vaksin Pfizer Ampuh Cegah Rawat Inap Covid-19 pada Remaja

Vaksin Pfizer 93 persen efektif cegah rawat inap Covid-19 pada remaja 12-18 tahun.

Vaksin Pfizer 93 persen efektif cegah rawat inap Covid-19 pada remaja 12-18 tahun.
Foto: EPA-EFE/DANIEL POCKETT
Vaksin Pfizer 93 persen efektif cegah rawat inap Covid-19 pada remaja 12-18 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Vaksin COVID-19 Pfizer Inc/BioNTech SE dilaporkan 93 persen efektif dalam mencegah kasus rawat inap pada remaja berusia 12 hingga 18 tahun. Hal ini berdasarkan studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS). 

Dilansir dari reuters, Rabu (20/10), penelitian dilakukan CDC AS antara Juni hingga September 2021 ketika kasus virus corona varian Delta menjadi yang paling mendominasi. Namun, data dari 19 rumah sakit anak di AS menunjukkan bahwa di antara 179 pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, 97 persen adalah mereka yang tidak divaksin. Hal itu dianggap menunjukkan jaminan kemanjuran vaksin COVID-19 Pfizer Inc/BioNTech.

Baca Juga

Selain itu, dari sekitar 16 persen pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi cukup parah hingga membutuhkan alat bantuan, tidak ada yang menjalani vaksinasi. Laporan hasil studi CDC ini berdasarkan pada uji coba yang dilakukan oleh kedua perusahaan farmasi itu terhadap kelompok dengan rentang usia 12 hingga 18 tahun.

Hasil studi juga menunjukkan respons kekebalan tinggi terhadap virus corona. Namun, uji coba itu tidak dirancang oleh Pfizer Inc dan BioNTech untuk menunjukkan tingkat kemanjuran vaksin untuk mencegah kasus pasien rawat inap.

Vaksin Pfizer/BioNTech diizinkan untuk digunakan pada anak-anak berusia 12 tahun. Kedua perusahaan juga mengupayakan izin penggunaan vaksinnya untuk anak-anak berusia lima tahun. 

Sebuah panel penasihat dari ahli untuk Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS diharapkan mempertimbangkan data uji coba vaksin terhadap anak-anak pada akhir Oktober. "Data CDC memperkuat pentingnya vaksinasi untuk melindungi para anak muda AS dari COVID-19 yang parah," tulis para peneliti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement