Ahad 10 Oct 2021 07:00 WIB

Bolehkah Kita Mengonsumsi Vitamin Setiap Hari?

Jika mengonsumsi dengan cara yang salah, vitamin bisa berbahaya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Mas Alamil Huda
Minum vitamin (ilustrasi)
Foto: PxHere
Minum vitamin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika berbicara tentang kesehatan, hampir semua orang mencari tambahan untuk menguatkan imunitas, terutama selama pandemi Covid-19. Keinginan itu membuat vitamin dan suplemen tumbuh menjadi industri senilai 150 miliar dolar Amerika di seluruh dunia.

Bagi yang sudah mempertimbangkan untuk selalu mengonsumsi vitamin setiap hari, penting untuk mengetahui bahwa ada hal-hal yang positif dan negatif dari vitamin, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian selama beberapa dekade. Dan jika mengonsumsi dengan cara yang salah, vitamin bisa berbahaya.

 

1. Dapat Membantu Mengisi Kesenjangan Nutrisi

"Jika kita termasuk yang tidak makan makanan sempurna setiap hari, multivitamin akan mengisi defisit kecil yang kita perlukan setiap hari," kata seorang dokter Mercy Medical Center di Baltimore, Kathryn Boling, MD.

"Dan jika kita merasa tidak masalah untuk mengeluarkan uang bagi sesuatu yang sebagian besar akan dibuang lewat urin (walaupun itu akan mengisi defisit kecil tubuh), maka minumlah multivitamin. Saya melakukannya," katanya lagi.

 

2. Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Jika multivitamin harian kita mengandung vitamin C dan D, nutrisi tersebut bisa mendukung sistem kekebalan tubuh. "Jika kita kekurangan vitamin D, itu berdampak pada kerentanan tubuh terhadap infeksi," kata spesialis penyakit menular terkemuka di Amerika, Dr Anthony Fauci.

"Saya tidak keberatan merekomendasikan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D. Dan saya juga mengkonsumsinya. Vitamin lain yang dikonsumsi banyak orang adalah vitamin C karena merupakan antioksidan yang baik, jadi jika seseorang ingin konsumsi sekitar satu gram vitamin C, itu tidak masalah," papar dia.

 

3. Memberi Rasa Aman yang Semu

Kita harus buang jauh bahwa vitamin bisa meningkatkan imunitas tubuh, jika kita masih hobi nyemil dan minum-minuman instan. Atau mengonsumsi vitamin tetapi masih memakan makanan tidak sehat.

"Suplemen tidak pernah bisa menggantikan diet yang seimbang dan sehat. Tapi suplemen bisa menjadi pengalih perhatian agar seseorang bisa lebih menerapkan gaya hidup sehat agar memberikan manfaat yang jauh lebih besar," ungkap spesialis pengobatan pencegahan, Dr JoAnn Manson.

 

4. Bisa Menjadi Penyakit

Jika vitamin mengandung nutrisi tertentu dalam dosis tinggi, itu bisa menyebabkan masalah. Sebagian besar vitamin yang larut dalam air, itu berarti tidak bisa menumpuk di dalam tubuh lalu dibersihkan oleh urin. Tetapi vitamin yang larut dalam lemak (termasuk A, D, E, dan K) dapat menumpuk di dalam tubuh dan mungkin akan berbahaya pada dosis tinggi, terutama A dan E.

 

5. Bukan Menjadi ‘Peluru Ajaib’

Mengkonsumsi multivitamin agar menjadi pelindung dari penyakit serius, masih belum ada penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut. Pada 2018, para peneliti dari Johns Hopkins menganalisis studi yang melibatkan hampir setengah juta orang.

Mereka memutuskan bahwa mengkonsumsi multivitamin tidak bisa menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, penurunan kinerja otak, atau kematian dini. Saran mereka, janganlah membuang uang hanya untuk multivitami, tetapi dapatkan juga vitamin dan mineral lewat makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement