Kamis 30 Sep 2021 17:05 WIB

Gangguan Irama Jantung Sering tidak Terdeteksi, Mengapa?

Gangguan irama jantung dapat memicu stroke iskemik.

Kesehatan jantung (Ilustrasi). Pemantauan kesehatan jarak jauh atau tele-health monitoring dapat menjadi alternatif melawan keterbatasan modalitas pemeriksaan gangguan irama jantung saat ini.
Foto: www.freepik.com.
Kesehatan jantung (Ilustrasi). Pemantauan kesehatan jarak jauh atau tele-health monitoring dapat menjadi alternatif melawan keterbatasan modalitas pemeriksaan gangguan irama jantung saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular khususnya stroke iskemik (thrombo-embolic stroke) membutuhkan pemantauan irama jantung secara berkesinambungan. Namun, gangguan ini sering kali tidak terdeteksi melalui pemeriksaan sesaat atau bahkan dengan modalitas yang ada saat ini.

"Itu terjadi karena ada keterbatasan waktu rekam, harga yang mahal, serta tindakan yang invasif," ungkap dr. Hermawan, Sp.JP(K)-FIHA, dalam siaran pers, Kamis (30/9).

Baca Juga

Oleh karena itu, menurut dr. Hermawan, pemantauan kesehatan jarak jauh atau tele-health monitoring dapat menjadi alternatif melawan keterbatasan ini. Caranya ialah dengan menggunakan alat yang terpasang (handheld device) berbasis Internet of Things (IoT).

"Mungkin dapat menjadi alternatif jangka panjang yang tidak terbatas (indefinite) dalam mendeteksi adanya gangguan irama jantung, seperti fibrilasi atrium, yang telah diketahui meningkatkan risiko stroke iskemik hingga empat kali lipat," tutur dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Universitas Indonesia ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement