REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Komikus Jepang Takao Saito, pembuat manga Golgo 13, tutup usia pada umur 84 tahun pekan lalu akibat kanker pankreas, kata penerbit Shogakukan, Rabu (29/9) waktu setempat. Saito dikenal lewat komik yang menceritakan seorang pembunuh terampil.
Komik tersebut pertama kali diterbitkan pada 1968 dan memecahkan rekor baru komik dengan jumlah volume terbanyak dari Guinness World Record ketika edisi ke-201 terbit pada Juli. Komik edisi ke-202 baru terbit bulan ini. Komik ini telah diadaptasi ke dalam serial animasi, video game dan dua film live-action.
Dilansir di laman Kotaku, Kamis (30/9), Golgo 13 adalah seri manga terlaris kedua sepanjang masa, berada di antara One Piece di nomor satu dan Dragon Ball di nomor tiga. Komik tersebut memulai debutnya di Big Comic pada 1968 dan telah dijadikan serial sejak itu, menjadikannya manga tertua yang diterbitkan.
Ketika Saito muncul pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, dia dan rekan-rekannya menentang istilah manga yang biasanya digunakan untuk mengkategorikan Golgo 13. Kata itu membangkitkan karakter kartun lucu, hal-hal anak-anak, bantah mereka. Manga bertentangan dengan gaya Saito.
Komik yang digemari pembaca dewasa menampilkan karakter utama, Duke Togo, menjalani tugas di berbagai penjuru dunia, di mana isu-isu terkini kerap menginspirasi plot cerita. Penerbit Shogakukan berencana meneruskan Golgo 13 atas kerja sama dengan staf sesuai keinginan mendiang.
Lahir di prefektur Wakayama, Jepang bagian barat pada 1936, Saito besar di Sakai, Osaka dan debut pada 1955 lewat judul Baron Air. Kesuksesan karya Typhoon Goro pada 1960 membuatnya pindah dari Osaka ke Tokyo untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dia juga salah satu pendiri gekiga, genre realistis komik yang menyasar pembaca dewasa yang dimulai sejak 1950-an.