REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Kota Tua di Jakarta Barat batal membuka kawasan tersebut untuk olahraga mulai Sabtu (18/9) lantaran belum tersedianya barcode aplikasi PeduliLindungi. "Kita lagi proses aplikasi PeduliLindungi ternyata perkiraan kita sudah mau beres kemarin ternyata belum," kata Kepala UPK Kota Tua Dedy Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/9).
Karena batal dibuka, Dedy beserta jajarannya kini melakukan persiapan ulang sebelum memastikan Kota Tua kembali dibuka. Persiapan itu antara lain menunggu pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan terkait barcode PeduliLindungi, mendapatkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) dan melengkapi sarana dan prasaran.
"Jadi karena itu kita bersiap, sertifikasi CHSE kita siapkan dan kalau perintah buka, ya kita buka," kata Dedy.
Dedy memastikan sampai saat ini yang beroperasi di wilayah Kota Tua hanya restoran, hotel, perkantoran hingga kafe. Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan Kota Tua bisa kembali dibuka untuk masyarakat umum.
"Pada Sabtu pekan lalu buka untuk uji coba. Sekarang belum dibuka, karena masih nunggu barcode untuk dipasang," kata seorang petugas keamanan di Kota Tua.