REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua sosok ternama di bidang berbeda, Erick Thohir dan Agnez Mo, berbagi kisah mereka di atas panggung yang sama, baru-baru ini. Erick Thohir yang merupakan Menteri BUMN, dan Agnez Mo, musisi yang telah meluncurkan sejumlah karya internasional, adalah dua dari sedikit sosok bangsa Indonesia yang telah menorehkan prestasi tingkat dunia.
Erick pernah menjadi pemilik dan chairman klub sepak bol Inter Milan di Italia dan sampai sekarang masih menjadi pemegang saham sejumlah klub olahraga internasional. Adapun Agnez mengantongi sejumlah penghargaan internasional. Keduanya bertemu dalam momen yang unik, satu panggung dalam program Nanda Tanya, yang dibesut oleh channel Youtube V-Entertainment.
“Semua ada prosesnya. Saya masuk ke sport business dari cuma pegang saham 11%. Saya ikut seminar dengan para owner klub olahraga di Aspen (Amerika Serikat). Dari situ, baru pelan-pelan jual beli hingga punya saham yang lebih besar,” terang Erick dalam acara yang dipandu Nanda Persada tersebut, baru-baru ini.
Agnez juga mengamini proses yang harus ditempuh dan bahkan cibiran yang harus dihadapi ketika menapak karier internasionalnya.
“Awalnya saya ke Amerika, tahun 2009-2010 itu diundang menjadi co-host red carpet American Music Award. Buat saya ini momen besar. Tapi, yang saya dengar dari orang Indonesia malah kata-kata ‘yailah, cuma co-host red carpet!’” ujar musisi yang memulai kariernya sejak usia enam tahun ini.
Dari berbagai pengalaman itu, Agnez punya kesimpulan bahwa untuk sukses, seseorang harus berani mengatakan tidak. Tidak semua hal harus diiyakan, bahkan ketika suatu kesempatan memberikan keberuntungan jangka pendek.
"Saya harus memilih. Dulu ada tawaran untuk sering-sering tampil. Saya bilang, tidak. Saya butuh waktu untuk merenung, recharge myself,” kata Agnez.
V Entertainment adalah bagian Eventori, dari platform kolaborasi inudtsri terbesar di Indonesia. 'Nanda Tanya' sendiri merupakan bincang-bincang dunia hiburan yang menggelitik dan berani menghadirkan sosok kontroversial. Program ini tayang seminggu sekali di Youtube.
Menjawab pertanyaan Nanda mengenai kiprah Agnez dan sejumlah sosok Indonesia yang bersinar di panggung dunia, Erick menyampaikan apresiasinya.
“Mereka bisa men-challenge dirinya untuk breakthrough dan ini harus terus. Dan saya optimis ini bisa menjadi drive new economy,” ujar Erick. Ia juga mengingatkan agar Indonesia tidak menjadi bangsa yang senang menarik bangsa sendiri jatuh.
“Kita harus mengubah paradigma, justru kita harus menjadi bangsa yang optimis dan saling mendukung. Kita bisa mendorong negara kita beyond the expectation. Sudah waktunya kita go global,” kata Erick.
Pertemuan dua tokoh ini menjadi semacam simbol kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, untuk membawa nama Indonesia semakin bersinar di panggung dunia.