Jumat 10 Sep 2021 14:30 WIB

Antisipasi Tingginya Prevalensi Strok, RS MMC Perkuat Ini

Pada kondisi tertentu, kasus saraf tersebut ada yang memerlukan tindakan operasi.

Strok (ilustrasi)
Foto: AP
Strok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilakukan dalam 12 tahun terakhir yaitu pada tahun 2007, 2013, dan 2018, menunjukkan prevalensi strok di Indonesia masih tinggi. Data-data tersebut menggambarkan bahwa kejadian penyakit strok masih menjadi masalah kesehatan di Indonesi. Hal itu seringkali diakibatkan oleh pola hidup yang tidak sehat sehingga terjadi peningkatan angka kejadian penyakit strok.

Fakta bahwa penyakit strok masih menjadi sorotan utama masalah kesehatan di Indonesia, menjadi pendorong bagi Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) untu memperkuat layanan, teknologi serta fasilitas penunjang seputar penyakit saraf. Salahsatunya adalah dengan meresmikan Neurology Cluster, secara virtual melalui Premier YouTube MMC Hospital.

CEO RS MMC, Dr. Roswin Rosnim Djaafar, MARS mengatakan, Neurology Cluster RS Metropolitan Medical Centre didukung oleh kolaborasi tim dokter spesialis Saraf dan spesialis bedah saraf, serta didukung dengan fasilitas ruang poliklinik yang nyaman demi kepuasan dan kenyamanan pasien. "Diluncurkannya poliklinik klaster neurologi ini bertujuan untuk merekatkan dokter dengan diagnostic tools yang terbarur" kata dia, seperti dalam keterangan resminya, Jumat (10/9).

Ia berharap dengan peresmian ini dapat semakin membuat Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre dipercaya, dekat dengan pasien, serta menjadi solusi integratif terhadap seluruh permasalahan kesehatan dari masyarakat.

"Neurology Cluster Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre meliputi poliklinik konsultasisaraf, poliklinik bedah saraf, prosedur diagnostik neurologi, prosedur bedah saraf, prosedur terapeutik untuk neuroemergency stroke dan kegawatdaruratan neurologi, serta poliklinik tindakan untuk neurologi intervensi," ujar dia.

Dia menjelaskan, pada kondisi tertentu, kasus saraf tersebut ada yang memerlukan tindakan operasi. Ini membuat pelayanan poliklinik untuk konsultasi bedah saraf hingga tindakan operasi akan ditangani secara komprehensif dan kolaboratif antara tim dokter neurology dan tim bedah saraf.

"Di samping itu terdapat fasilitas yang mendukung segala tindakan dokter spesialis saraf danbedah saraf, seperti didukung Cath Lab atau ruang CCVC RS MMC, untuk melakukan tindakan DSA, thrombectomy, embolisasi, carotid, dan lainnya," kata dia.

Dokter Heri Aminuddin, Sp.BS, selaku dokter spesialis Bedah Saraf di RS MMC,menambahkan Neurology Cluster terbaru di RS MMC memberikan pelayanan yang lebih baik. "Diharapkan lebih memuaskan dan berkualitas tinggi dengan pelayanan yang komprehensif menangani seluruh kasus pembedahan saraf yang kita kenal," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement