Penulis utama studi, Stephan Ehrmann, dari Center Hospitalier Regional Universitaire de TOURS (CHRU), Prancis mengatakan, posisi tengkurap adalah intervensi aman yang mengurangi risiko kegagalan pengobatan pada gagal pernapasan hipoksemia akut parah akibat Covid-19.
"Temuan kami mendukung penerapan rutin posisi tengkurap pada pasien sakit kritis dengan Covid-19 yang membutuhkan terapi oksigen kanula hidung aliran tinggi. Tampaknya penting bagi dokter untuk meningkatkan kenyamanan pasien selama posisi tengkurap, sehingga pasien dapat tetap dalam posisi setidaknya delapan jam sehari,” kata Ehrmann.
Para peneliti mencatat, mengurangi kebutuhan akan ventilator berarti sumber daya dapat dimanfaatkan secara paling efektif. Li menuturkan, ventilator memang bisa menyelamatkan nyawa orang yang tidak lagi bisa bernapas sendiri.
"Kami sekarang memiliki strategi untuk menjauhkan pasien dari ventilator, menyimpan perangkat itu untuk pasien paling sakit yang benar-benar membutuhkannya,” kata Li.