REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat seseorang melakukan hal yang sama setiap hari, mudah sekali untuk terperangkap dalam kebiasaan buruk. Hal itu akan menjadi masalah ketika mulai mengganggu kesehatan tubuh.
Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan adalah buang air kecil. Menurut Superintendent Pharmacist dari Pharmica yang juga ahli di bidang kesehatan pria, Carolina Goncalves, ada kesalahan umum yang dilakukan pria saat buang air kecil yang bisa berdampak serius pada kesehatan.
"Sangat penting untuk tidak menahan keinginan untuk buang air kecil jika perlu. Kebocoran bisa terjadi karena tidak ke toilet tepat waktu," kata Goncalves, seperti dikutip dari laman express.co.uk, Selasa (7/9).
"Selanjutnya, peregangan kandung kemih yang berlebihan bisa menyebabkan komplikasi kesehatan seiring bertambahnya usia," kata dia lagi.
Menurut Goncalves, kesalahan lain yang harus dihindari saat buang air kecil adalah tidak meluangkan waktu untuk mengosongkan kandung kemih secara penuh. "Cukup sering mungkin seseorang terburu-buru, tetapi penting untuk memastikan kandung kemih dikosongkan," ujarnya.
Seperti yang dia jelaskan, penting untuk disadari apabila Anda mengalami kesulitan mengosongkan kandung kemih, ini mungkin mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti pembesaran prostat yang umum terjadi pada lelaki yang menua.
Pergi ke toilet untuk buang air kecil terlalu sering juga bisa menimbulkan risiko kesehatan yang tersembunyi. Hal ini bisa menimbulkan keinginan untuk buang air kecil atas dasar yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
"Meskipun penting untuk segera buang air kecil untuk menghindari kebocoran, sama pentingnya untuk menyadari jika terlalu sering. Jika perlu, segera temui spesialis," kata dia.
Kencing terlalu sering juga bisa menandakan kondisi yang mendasarinya. Inkontinensia urin adalah buang air kecil yang tidak disengaja. Ini adalah masalah umum yang diperkirakan memengaruhi jutaan orang.
Menurut Harvard Health, olahraga bisa membantu memperkuat otot-otot dasar panggul, menopang otot-otot yang mengontrol kandung kemih dan usus.
"Pilihan bedah termasuk prosedur rawat jalan yang kurang invasif, yang dapat bekerja sebaik prosedur bedah terbuka," ujar badan kesehatan tersebut.