REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Taliban mengambil alih pemerintahan, banyak warga Afghanistan yang memilih eksodus ke negara lain. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah warga Afghanistan telah melarikan diri ke Eropa dan Amerika Utara di mana mereka disambut dengan tangan terbuka.
Meskipun merasa lebih aman, kerinduan mereka pada Tanah Air adalah sebuah keniscayaan. Semua kerinduan serta kesedihan itu tergambar sempurna dalam sebuah video yang dibagikan oleh Sharif Hassan, seorang reporter The New York Times, di Twitter.
Your tired of anguish, my homeland
Your without song and melody, my homeland
Your pained but without medicine, my homeland
Sharafat Parwani, a popular singer who was recently evacuated, sings the song somewhere in a military base or refugee camp in the US.#Afghanistan pic.twitter.com/EoIVS7bPmz
— Sharif Hassan (@MSharif1990) August 29, 2021
Klip beresolusi rendah yang diunggah Hassan merekam penyanyi terkenal Afghanistan, Sharafat Parwani, yang sedang melantunkan lagu tentang negaranya di pangkalan militer AS yang sekarang menjadi kamp pengungsi. Lagu kian terdengar syahdu, karena diiringi oleh tepukan tangan sesama pengungsi.
"Kau terus menanggung derita, tanah airku. Tanpa lagu dan melodi, tanah airku. Rasa sakit yang sulit diobati, tanah airku," demikian arti dari penggalan lirik lagu yang dinyanyikan Sharafat.