Rabu 25 Aug 2021 20:13 WIB

Neraka Pengungsi Afghanistan di Pangkalan Amerika Serikat

Kondisi lokasi pengungsi Afghanistan di pangkalan Amerika Serikat menyedihkan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Orang-orang Afghanistan yang baru-baru ini dievakuasi berkumpul di Pangkalan Udara AS Ramstein, Jerman, Selasa, 24 Agustus 2021. Komunitas militer Amerika terbesar di luar negeri menampung ribuan pengungsi Afghanistan di kota tenda yang semakin padat.
Foto: AP/Matthias Schrader
Orang-orang Afghanistan yang baru-baru ini dievakuasi berkumpul di Pangkalan Udara AS Ramstein, Jerman, Selasa, 24 Agustus 2021. Komunitas militer Amerika terbesar di luar negeri menampung ribuan pengungsi Afghanistan di kota tenda yang semakin padat.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Kondisi pengungsi Afghanistan di pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Qatar telah digambarkan sebagai neraka hidup. 

Menurut surat elektronik (surel) yang bocor ke Axios, dilaporkan banyak kotoran dan urin yang menutupi lantai dan tikus yang mengganggu tempat mereka tinggal sementara.

Baca Juga

Surel yang dikirim penghubung Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) mengatakan situasi warga Afghanistan di pangkalan udara adalah bencana kemanusiaan yang mengancam jiwa.

“Hari ini adalah hari yang lembap di mana orang-orang Afghanistan ditempatkan dalam neraka yang hidup. Sampah, urin, kotoran, cairan yang tumpah, dan muntah menutupi lantai. Manusia ini berada dalam mimpi buruk,” bunyi kutipan dari surel tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Middle East Eye pihaknya bekerja dengan Departemen Pertahanan untuk mengatasi masalah yang muncul dan memperbaiki kondisi saat diketahui adanya kekhawatiran.

“Kami bekerja cepat dan meningkatkan personel konsuler di Qatar untuk meringankan kondisi saat ini,” ujar juru bicara yang enggan disebut namanya.

Pihaknya melakukan segala cara untuk memastikan warga Afghanistan yang tinggal di Doha dalam kondisi baik.

Pada Senin, MEE melaporkan pada kabel diplomatik Departemen Luar Negeri yang bocor di mana staf lokal di Kedutaan Amerika Serikat di Kabul mengkritik perlakuan terhadap pengungsi Afghanistan di fasilitas yang dikelola Amerika Serikat.

Salah seorang staf mengeluhkan sedikitnya toilet terutama untuk wanita. Juru Bicara Pentagon John Kirby menyadari pmasih ada yang kurang dari fasilitasnya. “Kondisi di Al Udeid (pangkalan udara di Qatar) bisa lebih baik,” ucap dia.

Centcom mengatakan telah menghadapi banyak tantangan untuk menangani pengungsi Afghanistan. Mereka mengaku telah membuat kemajuan dan berkomitmen untuk melakukan lebih banyak dan meningkatkan fasilitas.

Juru Bicara Centcom Kapten Angkatan Laut William Urban menyebut telah menambahkan tempat sampah, memasang 111 toilet portabel dengan 39 lainnya, memasang tempat cuci tangan dan sanitasi, dan menawarkan 7.000 makanan tiga kali sehari.

Sementara itu, surel yang bocor menyoroti sifat kacau penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan dan operasinya untuk mengevakuasi warga Amerika Serikat, staf diplomatik, dan warga Afghanistan yang membantu misinya. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan pemerintahannya telah menghadapi kritik atas penanganan mereka terhadap evakuasi yang dimulai sehari sebelum Taliban menguasai Kabul.

Adegan dan cerita tentang kondisi di al-Udeid juga menandakan personel Amerika Serikat tidak dipersiapkan dengan baik untuk menangani masuknya pengungsi dan memberi mereka lingkungan yang aman dan bersih.

Dilansir Middle East Eye, Rabu (25/8), surel tersebut dibagikan kepada Axios oleh seorang pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya. Dia mengkritik Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih atas pemikiran dan perencanaan darurat yang tidak memadai mengenai pembangunan fasilitas yang sesuai untuk menampung para pengungsi Afghanistan.

Sementara itu, Gedung Putih memuji upaya evakuasi secara keseluruhan. Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan Amerika Serikat telah mengevakuasi lebih dari 37 ribu orang dari Afghanistan sejak 14 Agustus lalu.

“Anda membuat penyesuaian dan pada akhirnya Anda menjalankan operasi yang memindahkan ribuan orang setiap hari. Itulah yang telah kami capai selama sepekan ini. Kami sangat memperhatikan adanya kesulitan selama proses evakausi,” kata Sullivan pada Senin.

 

Sumber:middleeasteye    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement