Selasa 24 Aug 2021 14:56 WIB

Ini Risiko Bila Berhenti Makan Ikan

Berhenti makan ikan bisa menyebabkan depresi hingga stroke.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Berhenti makan ikan bisa menyebabkan depresi hingga stroke.
Foto: Pixabay
Berhenti makan ikan bisa menyebabkan depresi hingga stroke.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet sehat penting untuk tetap sehat dan bahagia. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa 20 persen kematian dini disebabkan oleh pola makan yang buruk.

Apa yang dimaksud diet sehat? Semua orang tahu bahwa buah-buahan dan sayuran adalah makanan penting untuk diet yang baik. Namun, peran ikan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kurang dibahas.

Baca Juga

Menurut Harvard, sebuah penelitian besar menemukan bahwa makan satu atau dua porsi ikan berlemak per pekan dapat mengurangi risiko seseorang meninggal akibat penyakit jantung (pembunuh nomor satu dunia) sebesar 36 persen. Dilansir Health Digest pada Selasa (24/8), pilihan ikan yang baik termasuk salmon, teri, sarden, mackerel, dan herring.

The American Heart Association merekomendasikan makan ikan setidaknya dua kali seminggu, tetapi setengah dari orang Amerika hanya makan ikan kadang-kadang atau tidak sama sekali. Menurut Harvard, menghilangkan ikan dari diet dapat meningkatkan risiko depresi, stroke, tekanan darah tinggi, penyakit Alzheimer, dan penyakit jantung. 

Bahkan, dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Anda juga mungkin lebih rentan terhadap masalah kognitif seiring bertambahnya usia, menurut Archives of Neurology.

Kecuali memiliki alergi, makanan laut baik untuk Anda terlepas dari status kesehatan saat ini. Beberapa orang mendapat manfaat lebih dari ikan daripada yang lain. Secara khusus, ikan direkomendasikan untuk penderita diabetes (melalui Mayo Clinic), hipertensi (melalui Harvard Health Publishing ), dan penyakit jantung (melalui American Heart Association).

Wanita hamil dan menyusui mungkin ingin makan ikan untuk meningkatkan perkembangan bayi mereka. Harvard menyebut bahwa meninggalkan makanan laut dapat menghambat perkembangan otak dan sistem saraf bayi Anda. Studi telah menemukan bahwa anak-anak dari ibu yang makan lebih banyak ikan mendapat skor lebih baik pada tes perkembangan, kecerdasan, perilaku, dan pengenalan visual.

Namun, asupan merkuri yang tinggi juga dapat menghambat perkembangan otak bayi. Untuk alasan ini, Harvard merekomendasikan agar ibu hamil menghindari ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi, seperti hiu, ikan todak, tilefish, dan king mackerel. Sebaliknya, wanita hamil harus tetap memilih alternatif rendah merkuri seperti salmon, udang, lele, dan tuna kalengan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement