Kamis 19 Aug 2021 21:07 WIB

Kapan Keberadaan Tahi Lalat Perlu Diwaspadai?

Anda bisa mengecek bahaya atau tidaknya tahi lalat lewat metode ABCDE.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Kapan keberadaan tahi lalat perlu diwaspadai? (ilustrasi).
Foto: Safebee
Kapan keberadaan tahi lalat perlu diwaspadai? (ilustrasi).

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli memberikan beberapa saran untuk kondisi kulit tertentu yang harus diwaspadai ketika muncul tahi lalat. Transform Hospital Group di Inggris menyarankan orang-orang untuk memeriksakan diri jika mereka memiliki kekhawatiran tertentu untuk memastikan deteksi dini kanker kulit dan melanoma.

Mungkin sulit untuk mengenali apakah tanda dan tahi lalat pada kulit itu baru atau sudah lama, atau apakah tanda itu telah berubah, terutama di area yang sulit dilihat seperti leher dan punggung. Mereka mengatakan, area yang paling terpengaruh pada wanita adalah kaki, sementara pada pria adalah punggung. Pemeriksaan sederhana di rumah menggunakan panduan di bawah ini bisa membantu Anda mengenali apakah ada tahi lalat atau tanda kulit yang perlu dikhawatirkan.

Semua bagian tubuh harus diperiksa secara menyeluruh menggunakan metode ABCDE, yakni:

1. A: Asymmetric 

Tahi lalat non-kanker biasanya seragam dan bentuknya simetris, sedangkan melanoma sering asimetris.

2. B: Border

Melanoma sering memiliki tepi yang tidak terdefinisi dengan baik atau bentuknya tidak beraturan, sedangkan tahi lalat non-kanker biasanya memiliki tepi yang halus dan jelas.

3. C: Colour

Tentang lesi, sering kali tampak lebih dari satu warna atau bayangan. Tahi lalat yang jinak biasanya satu warna.

4. D: Diameter

Pertumbuhan melanoma sering kali lebih besar dari diameter 6 mm, yang kira-kira sama dengan diameter pensil standar.

5. E: Evolution

Tahi lalat atau tanda kulit yang mengkhawatirkan akan sering berubah karakteristik, seperti ukuran, bentuk, atau warna.

Tidak seperti kebanyakan tahi lalat jinak, melanoma cenderung berubah seiring waktu. Seseorang harus sangat waspada termasuk mereka yang memiliki tahi lalat dalam jumlah besar, riwayat kanker kulit dan melanoma dalam keluarga, serta tahi lalat dengan penampilan yang tidak biasa, atau kulit pucat yang mudah terbakar di bawah sinar matahari.

Memeriksa kulit secara teratur bisa meningkatkan peluang keberhasilan perawatan. "Anda juga bisa membantu melindungi diri dari kerusakan akibat sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dan berpakaian dengan tertutup saat terkena sinar matahari," kata seorang ahli bedah plastik, rekonstruktif, dan kosmetik, di Transform Hospital Group, Simons.

Dia mengatakan, beberapa orang mungkin memilih untuk menghilangkan tahi lalat mereka sebagai tindakan pencegahan. Jika dilakukan pengangkatan, prosedur ini bisa memakan waktu sekitar 30 menit, tergantung pada jumlah tahi lalat atau tanda kulit yang dihilangkan, dan akan melibatkan anestesi lokal untuk membantu mengurangi rasa sakit.

"Bekas luka dari teknik ini minimal dan prosesnya dilakukan oleh ahli estetika, praktisi perawat, atau dokter yang terlatih secara klinis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement