Kamis 19 Aug 2021 16:49 WIB

Mengompol Vs Beser, Apa Bedanya?

Mereka yang mengalami beser, bisa buang air kecil lebih delapan kali dalam 24 jam.

Perbedaan beser dan mengompol (ilustrasi).
Foto: ist
Perbedaan beser dan mengompol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beser dan mengompol termasuk dua masalah yang bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). Beser (overactive bladder atau OAB) merupakan gangguan fungsi berkemih atau gangguan penyimpanan urin di kandung kemih.

Hal itu ditandai dengan keinginan berkemih tak tertahankan, tiba-tiba, dan diikuti berkemih berkali-kali. Dari sisi frekuensi berkemih, mereka yang beser bisa buang air kecil delapan kali atau lebih dalam 24 jam. Padahal, orang normal biasanya empat hingga lima jam sekali atau maksimal enam kali dalam sehari. Sementara, mengompol (inkontinensia) yakni kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan atau mengendalikan keluarnya urin dan ini umumnya kelanjutan dari OAB.

"Masalah besar dan ngompol bukan pada lansia saja, lintas umur. Beser itu belum sampai mengompol, kalau mengompol kelanjutan beser," ujar Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M.Epid dari Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dalam sebuah edukasi media secara virtual, Kamis (19/8).

Menurut Prof Siti, baik beser maupun mengompol tak bisa dianggap masalah biasa karena dapat menurunkan kualitas hidup. Hal itu dimulai dari gangguan tidur akibat sering terbangun pada malam hari untuk berkemih, sulit beraktivitas, khawatir tak bisa menemukan kamar mandi bila ingin berpergian dan lainnya.

Pada mereka, terutama lansia, sering buang air kecil dan terburu-buru karena tidak bisa menahannya bisa meningkatkan risiko jatuh. Di sisi lain, popok atau pembalut dianggap bukan solusi karena bisa menyebabkan masalah baru yakni ruam-ruam hingga lecet pada bokong.

Beberapa penyebab mengompol dan beser dapat diperbaiki tanpa obat-obatan, sehingga pasien tidak perlu terlalu terburu-buru meminum obat. Tenaga medis pasti akan melakukan pengkajian yang lebih menyeluruh terlebih dahulu sebelum memberikan obat.

Sebelum obat, mengatasi kedua masalah ini bisa melalui sejumlah cara antara lain: pembatasan asupan minum, tidak minum dua jam sebelum tidur, mengurangi konsumsi kafein, alkohol, minuman bersoda, minuman manis, berhenti merokok, menurunkan berat badan bila sebelumnya mengalami kelebihan bobot, bladder retaining. Latihan misalnya yang berfokus pada otot dasar panggul juga bisa dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement