REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala penasihat Covid-19 Gedung Putih, Anthony Fauci, memperingatkan penerima vaksin Pfizer untuk tidak melakukan hal tertentu berdasarkan studi terbaru. Dirinya menegaskan, penerima vaksin Pfizer tidak perlu booster Moderna untuk melawan Delta varian.
Fauci dalam penjelasannya, merujuk pada penelitian pracetak yang dilakukan oleh nfrence dan Mayo Clinic. Mereka, menemukan bahwa efektivitas Pfizer turun secara substansial terhadap varian Delta.
"Studi itu, pertama-tama, adalah studi pracetak, [dan] belum sepenuhnya ditinjau. Ada banyak variabel pengganggu di sana tentang kapan dimulai, jumlah relatif orang dalam kelompok itu, khususnya Delta versus Alpha," katanya dikutip best life online, Selasa (17/8).
Dalam studi yang dijelaskan pada 8 Agustus itu, menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer hanya 42 persen efektif melawan virus, khusunya pada Juli ketika Delta adalah varian dominan. Di sisi lain, para peneliti menemukan bahwa efektivitas Moderna terhadap infeksi Covid-19, menjadi 76 persen pada Juli, turun dari 86 persen pada awal tahun ketika Alpha adalah versi virus yang paling umum di AS.
“Berdasarkan data yang kami miliki sejauh ini, ini adalah kombinasi dari [dua] faktor. Vaksin Moderna kemungkinan—sangat mungkin—lebih efektif daripada vaksin Pfizer di daerah di mana Delta adalah strain dominan, dan vaksin Pfizer tampaknya memiliki daya tahan efektivitas yang lebih rendah,” ujar penulis utama studi tersebut, Venky Soundararajan.
Namun demikian, Fauci juga menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan lain antara vaksin yang mungkin menjelaskan variasi tingkat perlindungan terhadap varian Delta. Menurutnya, yang penting diperhatikan adalah dosis asli Moderna yang sekitar tiga kali lipat dari dosis Pfizer.
"Jadi Anda mungkin memiliki perbedaan dalam daya tahan, tetapi secara umum, vaksin yang telah disetujui untuk otorisasi penggunaan darurat dan mudah-mudahan akan disetujui untuk otorisasi penuh semuanya benar-benar sangat efektif dalam mencegah penyakit parah," jelas dia.
Dia melanjutkan, kemungkinan sementara memang merujuk agar setiap orang kelak bisa mendapatkan suntikan penguat Covid-19. Terlepas, dari apakah mereka awalnya menerima Pfizer atau Moderna.
"Kami tidak merasa pada titik tertentu bahwa, selain dari kekebalan yang dikompromikan, kami merasa tidak perlu memberikan booster sekarang," katanya.