Selasa 10 Aug 2021 22:14 WIB

Mudahnya Miliki Hunian Kelas Menengah Masa Kini

Konsumen dapat memilih hunian sesuai selera dan kemampuan membayarnya.

Tampak salah satu maket perumahan yang dikembangkan Lippo Karawaci
Foto: istimewa
Tampak salah satu maket perumahan yang dikembangkan Lippo Karawaci

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rumah tapak atau landed house menjadi produk primadona yang kini paling dicari saat pandemi. Hasil riset Housing Finance Center (HFC) dari Bank BTN menyebutkan penjualan rumah tapak segmen menengah tipe 70 meterpersegi mengalami kenaikan 5,24 persen (YoY) pada Semester I/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini bahkan lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yang sebesar 4,86 persen (YoY).

Meningkatnya minat memiliki rumah tapak tersebut khususnya di kalangan milenial disebabkan sejumlah faktor. Seperti fasilitas keringanan pajak atau PPN saat membeli rumah baru yang digulirkan pemerintah Maret lalu. Fasilitas potongan harga atau bonus menarik yang ditawarkan pengembang apabila membeli rumah tapak di musim pandemi ini. 

Beberapa bank BUMN maupun swasta seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Bank Nobu, CIMB Niaga, Permata Bank dan juga institusi pembiayaan seperti Ciptadana dan Asiatic memberikan penawaran menarik seperti DP 0 persen dengan bunga cicilan sangat ringan mulai 2,66 persen, gratis biaya KPR dengan proses one-day-approval.

Kondisi tersebut telah mendorong gairah bisnis properti Tanah Air. Sejumlah pengembang berbondong-bondong menawarkan hunian kelas menengah dengan kisaran harga Rp 500 jutaan hingga Rp 1 miliaran di sekitar kawasan Jabodetabek. Penjualanpun melesat dengan pertumbuhan signifikan. 

Dengan banyak fasilitas kemudahan yang diberikan ini kalangan milenial dapat memilih produk hunian pertamanya dengan skema cara bayar yang tepat sehingga tidak perlu menyediakan dana awal yang besar dan bisa mencicil dengan lebih ringan. “Besarnya segmen dari kalangan milenial ini juga membuat kami optimistis dapat mencapai seluruh rencana bisnis yang telah ditetapkan tahun ini dengan proyeksi pertumbuhan penjualan mencapai 30 persen," kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady, dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/8).

Hingga periode Semester I/2021 bisnis properti LPKR terus menunjukan penguatan dengan pertumbuhan pengembangan dari sektor real estat mencapai 47,17 persen (YoY) menjadi Rp1,93 triliun. Peningkatan juga terjadi dari bisnis real estate management and services yang tumbuh 32,89 persen menjadi Rp 5,26 triliun. Angka pra-penjualan pada Kuartal II/2021 juga meningkat menjadi Rp1,02 triliun yang artinya tumbuh hingga 193 persen. Kami optimistis target pra-penjualan sebesar Rp 3,5 triliun tahun ini bisa tercapai karena hingga Semester I/2021 telah tercapai Rp 2,33 triliun, melesat 122 persen dan merupakan capaian 67 persen dari target pra-penjualan tahun ini.

Pencapaian ini didukung penyelesaian pembangunan klaster rumah tapak di berbagai proyek Lippo. Total proyek ini mencakup  67,1 persen dari keseluruhan pendapatan. Perumahan Cendana Parc Phase 1 di Lippo Village berhasil terjual sebanyak 467 unit dengan nilai penjualan Rp 401,4 miliar. Saat ini perusahaan sedang mempersiapkan peluncuran Cendana Parc Phase 2 dan Uptown Estate Waterfront di Lippo Cikarang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement