REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro menyebut, ada alasan ilmiah di balik pemberlakuan aturan makan di tempat maksimal 20 menit selama penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Ia mengungkapkan, studi Internasional menyatakan butuh 20 menit untuk otak manusia memberikan sinyal kenyang setelah makan.
"Ini juga diterangkan oleh ahli gizi, bahwa pada menit ke-20 itulah hormon kenyang dan puas itu muncul," ujar Reisa dalam konferensi pers mengenai PPKM secara daring di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut dipaparkan Reisa terkait banyaknya yang mempertanyakan soal aturan pemerintah yang membatasi makan di tempat selama 20 menit bagi pengunjung rumah makan atau restoran selama masa PPKM. Reisa menyebutkan, para ahli nutrisi telah lama menyarankan, menghabiskan satu sendok makan itu memerlukan sekitar 20-30 kali mengunyah agar proses pencernaan menjadi optimal.
"Jadi gunakan waktu makan untuk makan, lalu segera pakai kembali maskernya. Setelah selesai makan, kalau mau lebih nyaman bisa dibungkus atau dibawa pulang," ujar Reisa yang juga Duta Perubahan Perilaku.