Kamis 29 Jul 2021 04:30 WIB

Olahraga Penting untuk Karakter Anak Usia SD

Tantangan orang tua masa kini adalah bagaimana memotivasi anak rutin berolahraga.

Olahraga Penting untuk Karakter Anak Usia SD. Anak-anak berolahraga saat Hari Bebas Kedaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI Jakarta menggelar HBKB di 32 lokasi baru untuk menggantikan HBKB yang ditiadakan di jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya krumunan warga untuk mencegah penyebaran Covid-19.Prayogi/Republika
Foto: Republika/Prayogi
Olahraga Penting untuk Karakter Anak Usia SD. Anak-anak berolahraga saat Hari Bebas Kedaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI Jakarta menggelar HBKB di 32 lokasi baru untuk menggantikan HBKB yang ditiadakan di jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya krumunan warga untuk mencegah penyebaran Covid-19.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sri Wahyuningsih mengatakan olahraga merupakan satu elemen penting untuk penanaman nilai karakter pada usia SD dan jenjang pendidikan lanjutan. Sri mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi orang tua saat pandemi Covid-19 adalah bagaimana memotivasi anak agar rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik selama masa belajar dari rumah.

"Untuk itu diperlukan peran semua pihak dalam mencari solusi agar anak dapat terus bergerak aktif ketika melakukan aktivitas belajar dari rumah. Olahraga bagi kesehatan tubuh sangat baik dalam membangun pendidikan karakter anak," ujar Sri dalam peluncuran virtual "MILO Activ Academy", Rabu (28/7).

Baca Juga

Dari olahraga, anak bisa belajar tentang semangat sportivitas, pantang menyerah serta dapat membangun kemandirian sehingga mampu menyiapkan anak Indonesia berkarakter tangguh. Sri mendorong orang tua memberikan wadah aktivitas fisik yang tepat bagi anak sekaligus terus memerhatikan pemenuhan gizi seimbang.

"Ini penting mengingat anak-anak usia pendidikan rendah, PAUD, SD dengan pola gaya hidup yang sekarang ini sulit untuk kita penuhi karena kebiasaan anak-anak kita yang sudah terpengaruh oleh budaya praktis, lebih menggemari makanan siap saji karena terjamin rasa sesuai dengan selera anak-anak kita," kata Sri.

Orang tua dinilai perlu memahami pentingnya memberikan gizi seimbang pada anak untuk menghindari masalah kesehatan di kemudian hari. Menurut Sri, anak yang sehat dan aktif akan memiliki sikap kreatif, inovatif serta mental mandiri di masa depan.

"Mari kita dorong agar anak-anak punya mental yang mandiri, kreatif dan tetap memiliki karakter yang baik. Ini akan menjadi modal beradaptasi dengan kondisi apa pun yang dihadapi," ujar Sri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement