Sabtu 24 Jul 2021 07:35 WIB

Cara Seru Bangun Kesadaran Peduli Sampah pada Anak

Ajak anak lakukan kegiatan menarik dengan material sampah.

Petugas memilah sampah kertas. Ada banyak cara bagi orang tua untuk mengajak anak bijak mengelola sampah.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas memilah sampah kertas. Ada banyak cara bagi orang tua untuk mengajak anak bijak mengelola sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua memiliki peran penting dalam membangun karakter peduli lingkungan dan persampahan melalui edukasi di rumah. Psikolog klinis anak dari Rumah Dandelion, Reti Oktania, M.Psi mengatakan orang tua bisa membentuk perilaku anak yang peduli terhadap lingkungan dengan menerapkan konsep 3R yaitu Routine, Ritual, dan Rules.

"Orang tua dapat menciptakan rutinitas bersama anak yang berhubungan dengan merawat lingkungan, dimulai dari rutinitas memilah sampah setiap hari," ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu dalam forum "Waste4Change" pada Jumat (22/7).

Baca Juga

Dari sisi ritual, orang tua bisa membuat sebuah kegiatan yang menarik bagi anak. Misalnya membuat mainan edukatif yang berasal dari material sampah yang telah dipilah setiap akhir pekan bersama orang tua.

"Atau kalau ada anggota keluarga yang berulang tahun, dibanding memberikan kado bagaimana kalau setiap tahun kita ajak menanam bibit pohon. Ini akan menjadi sesuatu yang dinanti anak," kata Reti.

Selain itu, orang tua bisa membuat rules atau aturan yang disepakati bersama anak, misalnya anak dilibatkan untuk membantu membuang sampah di tempat sampah terpilah. Reti mengatakan bahwa membentuk perilaku dan karakter anak, orang tua perlu memberikan contoh nyata yang dapat diikuti.

Hal yang paling mudah adalah memberikan pemahaman dan aksi cara memilah sampah. Selain itu, anak-anak juga perlu diingatkan secara verbal dan visual.

Orang tua bisa mengingatkan anak secara langsung melalui ucapan. Sedangkan untuk visual, dapat dilakukan dengan menaruh gambar-gambar atau tulisan di tempat sampah terpilah.

Ia memberi contoh agar anak lebih tertarik membuang sampah di tempat yang telah terpilah. Misalnya, tempat sampah hijau untuk organik, kuning untuk anorganik dan merah untuk benda kaca.

"Terakhir, berikan apresiasi yang spesifik. Artinya, kita dapat menyampaikan terima kasih setelah anak berhasil menghabiskan makanan, atau memilah sampah, sambil diberikan pemahaman yang sederhana," ujar Reti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement