REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netflix Inc berencana untuk mengembangkan konten video games. Hal itu dilakukan demi mendongkrak pertumbuhan jumlah pelanggan platform video streaming tersebut.
"Kami melihat gaming sebagai kategori konten lainnya, sama seperti ekspansi kami ke film original, animasi dan TV tanpa skenario," kata Netflix dalam surat triwulanan untuk pemegang saham, dikutip dari Reuters, Rabu (21/7).
COO Netflix Greg Peters menyatakan mereka akan mulai dari hal kecil berupa game yang berkaitan dengan Netflix. "Kami tahu penggemar cerita-cerita itu ingin tahu lebih dalam. Mereka mau terlibat lebih jauh," kata Peters.
Netflix sudah terjun ke game sejak beberapa waktu lalu, pengembangan dari serial populer mereka antara lain "Stranger Things" dan "The Dark Crystal: Age of Resistance". Game di Netflix tidak akan dikenakan biaya tambahan berlangganan dan akan berupa game mobile.
Pionir platform streaming video ini mengalami perlambatan jumlah pelanggan baru setelah mereka naik pesat tahun lalu akibat karantina wilayah karena pandemi COVID-19. Di wilayah Amerika Serikat dan Kanada, Netflix kehilangan sekitar 430.000 pelanggan di kuartal kedua tahun ini.
Penurunan ini disebabkan sejumlah negara sudah tidak lagi memberlakukan karantina wilayah sehingga lebih banyak orang yang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, kompetisi layanan streaming video juga memanas.Pada kuartal kedua tahun ini, pelanggan Netflix bertambah 1,54 juta, melampaui prediksi analis sebesar 1,04 juta pelanggan.
Netflix memperkirakan akan ada pertambahan 3,5 juta pelanggan pada Juli hingga September.